LABVIRAL

Ingin Anak Tumbuh Bahagia? Mulailah dari Gaya Parenting yang Tepat

ilustrasi Parenting Anak Usia 1–3 Tahun (Sumber : PIXABAY / uncleSR)

LABVIRAL.COM - Membesarkan anak yang bahagia dan sehat secara emosional adalah impian setiap orangtua.

Namun, tahukah kamu bahwa kunci utama untuk mewujudkannya adalah dengan menerapkan gaya parenting yang tepat?

Artikel ini akan membahas bagaimana Ingin Anak Tumbuh Bahagia? Mulai dari Gaya Parenting yang Tepat menjadi fondasi penting dalam perkembangan anak, lengkap dengan tips dan wawasan yang bisa langsung kamu praktikkan.

Baca Juga: Inovasi dan Teknologi dalam Dunia Keuangan Zaman Kini, Ada yang Sudah Kamu Gunakan?

Memahami Pentingnya Gaya Parenting yang Tepat

Gaya parenting adalah cara orangtua dalam mendidik, membimbing, dan berinteraksi dengan anaknya. Penelitian dari psikolog dan ahli perkembangan anak menunjukkan bahwa pola asuh yang tepat tidak hanya membantu anak tumbuh secara fisik, tapi juga membentuk kesehatan mental dan kebahagiaan jangka panjang.

Jenis-jenis Gaya Parenting

Secara umum, terdapat empat gaya parenting yang sering dibahas dalam literatur psikologi:

  1. Authoritative (Tegas namun hangat)
    Orangtua yang menerapkan gaya ini tegas dalam memberikan batasan, tapi tetap responsif dan penuh kasih sayang. Anak-anak dengan gaya ini biasanya tumbuh mandiri dan percaya diri.
  2. Authoritarian (Tegas dan kaku)
    Gaya ini menekankan disiplin ketat dan aturan yang kaku. Anak cenderung patuh tapi bisa merasa tertekan dan kurang bebas berekspresi.
  3. Permissive (Memanjakan)
    Orangtua terlalu lunak, memberi kebebasan penuh tanpa banyak batasan. Anak bisa tumbuh kreatif, tapi berisiko kurang disiplin.
  4. Neglectful (Abaikan kebutuhan emosional)
    Kurangnya perhatian dan pengawasan yang tepat bisa berdampak negatif pada perkembangan emosional dan sosial anak.

Cara Mempraktikkan Gaya Parenting yang Tepat

Untuk mewujudkan Ingin Anak Tumbuh Bahagia? Mulai dari Gaya Parenting yang Tepat, berikut beberapa langkah praktis yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari:

Baca Juga: Resep Dorayaki Lembut dan Enak: Cocok untuk Bekal atau Cemilan di Rumah

1. Bangun Komunikasi yang Terbuka dan Empati

Dengarkan cerita dan keluhan anak tanpa menghakimi. Saat anak merasa didengar, ia akan lebih percaya diri dan nyaman untuk berbagi perasaan.

2. Berikan Batasan dengan Penjelasan

Tegaskan aturan tapi jelaskan alasan di baliknya. Anak akan lebih mudah menerima dan memahami ketika tahu mengapa sesuatu harus dilakukan atau dihindari.

Editor : Aryafdillahi HS

Tags :
BERITA TERKAIT