LABVIRAL

Pentingnya Asupan Protein Harian Cegah Stunting pada Anak

Ilustrasi anak sehat bebas stunting

LABVIRAL.COM - Saat ini, angka stunting di Indonesia mengalami penurunan dari 37 persen pada 2014 menjadi 21,6 persen pada 2022. 

Dokter Spesialis Gizi, dr. Marya Haryono, M. Gizi, Sp.GK, FINEM menjelaskan stunting merupakan kegagalan tumbuh kembang anak akibat asupan nutrisi yang tidak memadai.

"Misalnya anak tersebut tidak cukup asupan nutrisi hariannya, atau anak tersebut cukup saja mendapatkan nutrisi tapi, tidak berkualitas," katanya di dalam acara Kalbe, di Jakarta Pusat, Selasa (25/1/2023) dikutip Labviral pada Rabu (15/3/2023).

Baca Juga: Perlunya Lakukan Pencegahan Agar Tak Tertular Diare, Begini Caranya

"Stunting juga disertai infeksi berulang yang mengakibatkan stimulasi yang memicu pertumbuhan kembang anak menjadi kurang. Kalau sudah stunting, pertumbuh kembang ya susah kembali normal," imbuhnya.

Dr Marya menjelaskan, anak yang stunting punya kerentanan mengidap penyakit lain, pertumbuhannya terganggu, serta proses belajar ke depannya akan berpengaruh. 

"Jangan sampai menjadi penyumbang risiko stunting di generasi berikutnya dan berisiko terinfeksi penyakit tidak menular, seperti jantung," tambahnya.

Baca Juga: Lagi Diare Bikin Bingung Mau Makan Apa? Yuk Simak Makanan yang Dianjurkan

Selain itu, menurutnya banyak faktor penyebab anak menjadi stunting. Salah satunya yaitu kurangnya asupan nutrisi adekuat. Nutrisi adekuat yang dimaksud artinya harus memenuhi seluruh unsur nutrisi, termasuk asupan protein. 

"Jika pemenuhan energi cukup, tapi jumlah protein tidak memadai, tentu akan mengganggu pembentukan sel-sel yang sehat. Untuk membentuk sel yang baik, seseorang butuh nutrisi, khusunya protein," bebernya.

Editor : Arief Munandar

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI