LABVIRAL.COM - Untuk melihat berapa banyak BBM yang tersisa pada kendaran, indikator BBM menjadi salah satu hal yang dijadikan sebagai patokan agar saat perjalanan tidak sampai kehabisan BBM.
Indikator BBM pada umumnya memiliki rentang mulai dari posisi E untuk menggambarkan kondisi BBM kosong hingga F untuk menggambarkan kondisi BBM penuh.
Baca Juga: Bensin Mobil Boros yang Menjengkelkan, 3 Cara Simpel Ini Bisa Mengatasinya
Tapi, pada kenyataannya saat indikator BBM jarumnya menunjuk ke posisi E, mobil tidak langsung mogok karena kehabisan BBM. Sebab, masih ada sisa BBM di dalam tangki untuk antisipasi agar pengendara bisa membawa mobil ke SPBU meskipun jarum bensin sudah dalam posisi E.
Umumnya, rata-rata mobil LCGC memiliki kapasitas tangki BBM sebesar 40 hingga 45 liter. Nah, saat jarum indikator BBM telah mencapai posisi E mobil masih bisa berjalan kurang lebih 30 hingga 60 kilometer.
Karena, saat jarum indikator BBM mencapai posisi E berarti sisa bahan bakar di dalam tangki masih sekitar 3 hingga 6 liter. Bahan bakar tersebut tersimpan di dalam reservoir (Res) yang umumnya dimiliki setiap mobil.
Jarak tempuh yang bisa dicapai saat bahan bakar mobil LCGC telah berada di posisi E ini tentunya akan berbeda tiap-tiap mobil dan kondisi lalu lintas yang dilalui. Selain itu, beban kendaraan yang terlalu berat dan tekanan udara pada ban juga akan mempengaruhi konsumsi bahan bakar mobil.
Baca Juga: Ini Penyebab BBM Boros dan Tarikan Mesin Mobilmu Jadi Loyo
Meskipun bahan bakar mobil LCGC sudah dalam posisi E ini masih tetap bisa dikendarai, namun jika terlalu sering membiarkan bahan bakar mobil dalam posisi E ini justru akan berpotensi terjadi kerusakan pada mobil.
Saat mobil dipaksa terus berjalan dengan kondisi BBM pada posisi E bukan hal yang tidak mungkin jika di perjalanan mobil akan mogok karena kehabisan bahan bakar. Jika sudah begini tentu saja pengendara akan repot.
Editor : Hadi Mulyono