LABVIRAL.COM - Pada sepeda motor dengan transmisi automatic, tentunya V-Belt menjadi salah satu komponen yang sangat penting didalam sistem transmisi.
V-Belt sendiri memiliki fungsi yang hampir sama dengan rantai pada sepeda motor transmisi manual, yakni sama-sama bertugas untuk meneruskan daya putar yang dihasilkan mesin untuk menggerakan roda belakang.
Umumnya, V-belt pada sepeda motor matic ini terbuat dari karet yang tentunya memiliki usia pakai dan bisa putus sewaktu-waktu tergantung dari tingkat pemakaiannya.
Baca Juga: Bagus Nggak Sih Pasang Per CVT yang Lebih Panjang untuk Motor Matic Harian?
Namun usia pakai v-belt juga ditentukan oleh bahan pembuatan v-belt serta cara pemakaian motor sehari-hari.
Saat V-belt hampir putus biasanya akan ditandai dengan berbagai macam hal yang berpengaruh pada performa motor. Contohnya, akselerasi motor akan menjadi lebih berat dari biasanya saat komponen ini hampir putus.
Sebelum V-belt putus, biasanya akan mulur terlebih dahulu. Nah karena V-belt yang mulur ini, putaran dari pulley depan tidak akan bisa tersalurkan dengan baik menuju pulley belakang sehingga tenaga atau tarika motor menjadi lebih berat.
Baca Juga: Agar Tetap Aman dan Nyaman, Begini Tips Modifikasi Motor Matic yang Benar
Selain itu, V-belt yang hampir putus juga bisa menimbulkan ciri-ciri lainnya seperti timbul suara-suara aneh pada bagian CVT motor matic.
Jika sudah muncul beberapa tanda-tanda seperti diatas sebaiknya segeralah lakukan pengecekan pada CVT motor. Karena, saat motor matic sudah mulai menunjukan ciri-ciri tersebut dan dibiarkan begitu saja, maka V-belt bisa putus ketika motor tengah dikendarai.
Editor : Hadi Mulyono