LabViral.com - Inovasi mobil dengan tenaga listrik sebenarnya tidak dimulai baru-baru ini. Tepatnya sudah mulai dirintis sejak tahun 1880-an. Namun, tentu saja mobil listrik rintisan dulu tidak semaju sekarang, mengingat produksinya juga tidak semasif sekarang.
Seperti yang kita ketahui, mobil listrik di Indonesia masih dalam masa perkembangan dan masih berjuang untuk menyusul negara lain. Walaupun negara lain lebih maju dalam segi mobil listriknya, namun ternyata masih banyak problem yang belum tuntas.
“Kita ambil contoh negara di Eropa yang mengusung master projek ternyata masih mengalami kendala seperti biaya kendaraan tinggi, tingkat penerimaan konsumen masih rendah, dan stasiun pengisiannya pun masih development. Kita dapat pastikan Indonesia tidak akan ketinggalan,” ujar Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi salah satu pengisi Seminar di IEMS 2021.
Masih bingung apa perbedaan jenis mobil listrik yang beresar di pasaran? Berikut diantaranya.
1. Battery electric vehicle
Jenis mobil BEV disebut juga All-Electric Vehicle (AEV) adalah kendaraan yang beroperasi sepenuhnya dengan menggunakan listrik di baterai. Jenis BEV tidak memiliki mesin pembakaran (ICE). Listrik disimpan pada baterry pack. Pengisian baterai dilakukan dengan menghubungkannya ke jaringan listrik eksternal.
Baca Juga: Mengapa Mobil Listrik Memakai Plat Nomor Warna Biru?
2. Plug-in hybrid electric vehicle
Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) adalah jenis mobil listrik ketiga. Jenis yang satu ini bekerja dengan perpaduan energi dari baterai motor listrik dan bahan bakar. Sekilas memang mirip dengan HEV, tetapi ada satu komponen krusial yang membedakan. Kalau baterai HEV diisi dengan energi dari bahan bakar pada mobil, baterai mobil PHEV bisa juga diisi dayanya dengan di-charge seperti BEV.
Editor : Yusuf Tirtayasa