LABVIRAL.COM - Menjadi salah satu mobil yang diidamkan para wanita karena mengemudikannya tak perlu mengeluarkan effort yang banyak, mengendarai mobil matic akan mudah dengan perpindahan gigi lebih cepat berkat ketiadaan kopling. Namun kemudahan ini seakan terlalu memanjakan para pengendaranya.
Akibat cukup gas dan rem saja, banyak pengemudi mobil matic yang terkesan asal dalam mengoperasikan kendaraannya. Padahal jika tak mengetahui cara pindah gigi mobil matic yang benar, risiko kerusakan pada gearbox matic sangat mudah terjadi.
Apabila hal tersebut sudah menimpa mobil kesayanganmu, maka akan memakan biaya perbaikan yang cukup mahal.
Jadi, berikut ini tips dari Labviral.com agar kamu tahui cara pindah gigi mobil matic saat jalan, parkir, mundur dan di lampu merah.
Baca Juga: Bagaimana Posisi Tuas Transmisi Mobil Matic yang Benar di Tanjakan Macet?
Cara pindah gigi mobil matic saat di jalan
Salah satu kelebihan mobil matic dibandingkan mobil manual adalah tidak ada perpindahan gigi 1,2,3,4 dan porsneling, sehingga kamu hanya fokus menginjak pedal gas dan rem saja. Pada saat mobil matic melaju di jalan yang datar dan minim hambatan, pastikan tuas berada di kode D (drive). Kamu tidak perlu mengganti-gantinya selama melaju.
Namun, jika menemui jalan menanjak, maka pindah gigi mobil matic bisa dilakukan agar akselerasinya lebih baik, misalnya dari posisi D ke D-3 atau D-2, atau L (Low) tanpa perlu menginjak rem.
Baca Juga: 6 Penyebab Mobil Matic Sering Terhentak
Cara pindah gigi mobil matic saat parkir
Ketika mobil sudah terparkir rapi, ubah posisi tuas ke kode P (Parking). Pada kondisi ini, sistem gearbox akan memberikan ganjalan pada gigi-gigi roda yang membuat mobil tidak bergerak. Berbeda dengan transmisi N dan Parking Brake, sebenarnya mesin mobil belum terkunci. Yang membuat mobil tidak bergerak adalah kampas rem menjepit piringan disc brake atau rem tromol. Jadi yang membuat mobil tidak bergerak ada Parking Brake, bukan transmisi yang seharusnya.
Baca Juga: Mengemudi Mobil Matic, Ngerem Pakai Kaki Kiri atau Kanan?
Editor : Bonifasius Sedu Beribe