LABVIRAL.COM - Investasi saham tengah populer di kalangan pengusaha karena memiliki profit atau keuntungan yang cukup besar.
Tidak hanya keuntungan, investasi saham juga berisiko. Sebab, keuntungan bisa didapat tergantung performa perusahaan yang menjadi tempat investor menanam modal.
Untuk lebih memahaminya, berikut ini Labviral.com uraikan risiko investasi saham yang sebaiknya kamu ketahui, yuk disimak!
Baca Juga: Mungkin Termasuk Kamu, Berikut Beberapa Alasan Kenapa Sulit Punya Rumah
1. Kebangkrutan
Kebangkurtan merupakan risiko dari setiap usaha. Jika perusahaan tempat kita menanam modal bangkrut, maka investor hanya akan menerima pembagian dari nilai aset yang tersisa setelah digunakan untuk melunasi berbagai kewajiban.
Untuk itu, saat kamu memilih perusahaan untuk menanam saham, pastikan perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang jelas dan memiliki laporan keuangan yang stabil.
2. Forced Delisting
Forced delisting merupakan situasi ketika saham perusahaan dikeluarkan dari perdagangan di BEI secara paksa.
Hal ini terjadi karena kinerja keuangan perusahaan yang tidak baik atau perusahaan melanggar peraturan BEI.
Baca Juga: Mengenal Investasi dan Jenisnya Berdasarkan Jangka Waktu
3. Capital Loss
Capital loss merupakan potensi potensi kerugian dari harga jual yang lebih rendah dari harga beli.
Contohnya, kamu membeli saham seharga Rp4 juta, dan saat menjual hanya menjual di angka Rp2 juta. Penurunan bisa terjadi karena fluktuasi pasar.
4. Suspensi
Terdapat beberapa hal yang bisa menyebabkan perusahaan diberhentikan karena alasan tertentu.
Inilah yang dinamakan risiko suspensi, yang biasanya terjadi karena volume transaksi yang tidak wajar ataupun karena perusahaan melanggar ketentuan laporan keuangan atau peraturan BEI.
Suspensi ada yang sifatnya sementara, tapi ada juga berkepanjangan. Suspensi sementara mungkin tidak terlalu mengkhawatirkan karena investor bisa bertransaksi lagi nantinya.
Namun, suspensi yang tidak jelas kapan berakhirnya, bisa menjadi risiko besar karena investor tidak bisa menjual sahamnya sedikitpun tanpa batasan waktu yang jelas.
Baca Juga: Sebelum Berinvestasi, Kamu Para Milenial Harus Pahami Hal-hal Penting Ini
5. Risiko Pasar (Systematic Risk)
Risiko sistematis merupakan risiko yang dapat mempengaruhi performa keseluruhan pasar, risiko ini bisa saja menimpa seluruh investor baik pemula maupun berpengalaman tanpa terkecuali.
Contoh risiko pasar adalah perubahan tingkat suku bunga, kebijakan pemerintah, dan kondisi sosial politik negara.
Risiko tersebut bisa mempengaruhi pergerakan harga saham secara menyeluruh tanpa batasan jenis sahamnya.
Baca Juga: Sebelum Berinvestasi, Kamu Para Milenial Harus Pahami Hal-hal Penting Ini
6. Risiko Unik (Unsystematic Risk)
Risiko unik merupakan risiko yang murni dialami oleh suatu perusahaan saja, seperti risiko pesaing baru, risiko kesalahan manufaktur atau produksi. Risiko unik ini masih bisa diminimalisir oleh investor.
Biasanya investor berpengalaman akan lebih mahir dalam menangani risiko unik. Ini karena kemampuan mereka untuk membedakan perusahaan mana yang kinerjanya baik dan mana yang tidak.
Nah, itu dia beberapa risiko yang mungkin terjadi dalam investasi saham, perlu di ingat, kamu harus berhati-hati dan teliti untuk memilih perusahaan untuk melakukan investasi.
Editor : Dian Eko Prasetio