Gaji pas-pasan, tapi belanja banyak. Apalagi jika tanpa disadari pengeluaran membengkak. Sementara tak punya penghasilan tambahan, akhirnya mencari jalan pintas dengan utang.
2. Tidak Punya Tabungan
Seseorang akan berutang bila memiliki kebutuhan mendesak, namun tidak memiliki tabungan maupun dana cadangan.
Inilah yang dinamakan salah dalam mengatur atau mengelola anggaran bulanan. Karena tak punya simpanan, berutang dianggap cara tepat untuk mendapatkan dana segar dan instan.
Baca Juga: Simak 7 Jurus Ampuh Atasi Persaingan Bisnis Hampers
3. Lebih Senang Membeli Sesuatu dengan Kredit
Ada orang yang hobinya membeli sesuatu dengan kredit. Bukan cuma membeli rumah dengan skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) maupun kendaraan lewat Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), tapi membeli TV, kulkas, gadget, dan lainnya serba kredit.
Pengeluaran-pengeluaran tersebut sebetulnya dapat dibeli dari gaji ataupun uang tabungan. Namun, karena sudah keranjingan kredit sana sini, maka kebiasaan ini susah dilepaskan. Akhirnya, setiap bulan harus mencicil barang kreditan yang jumlahnya bisa lebih dari satu barang.
4. Tidak Bisa Membedakan Kebutuhan dan Keinginan
Antara kebutuhan dan keinginan jelas berbeda. Sayangnya, banyak orang yang tidak mengerti perbedaan tersebut.
Kebutuhan bisa diartikan sesuatu yang penting dan sangat diperlukan. Sifatnya harus segera terpenuhi. Sementara keinginan adalah sesuatu yang diinginkan, namun sifatnya tidak terlalu mendesak.
Artinya masih bisa ditunda. Lantaran salah kaprah, di mana keinginan diubah menjadi kebutuhan atau prioritas, seseorang jadi berutang.
Tujuan utang untuk memenuhi keinginan tersebut. Sehingga pengeluaran yang awalnya hanya untuk membeli kebutuhan, kemudian membengkak karena keinginan itu.
Editor : Dian Eko Prasetio