LABVIRAL.COM - Hidung mempunyai peran untuk dapat menyaring kualitas udara yang kita hirup. Setiap udara yang masuk ke hidung akan dihangatkan, difilter, dan dilembabkan.
Udara yang masuk juga dibersihkan dari kotoran, debu, virus, dan bakteri sebelum dikirim ke paru-paru. Udara yang berkualitas tentu berpengaruh terhadap kesehatan manusia.
Untuk itu penting untuk kamu agar memperhatikan kebersihan hidung, kamu bisa membersihkan hidung menggunakan dengan cairan pembersih hidung.
Cairan pembersih hidung memiliki manfaat untuk kesehatan hidung, cairan ini akan membasuh atau memberantas segala kotoran yang ada di hidung, sehingga dapat melegakan pernapasan dan meringankan gejala flu.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Alat Pembersih Hidung yang Aman untuk Bayi sampai Orang Dewasa Beserta Harganya
Cairan pembersih hidung sendiri, bisa kamu dapatkan di apotek tanpa resep dokter, tetapi perlu diingat untuk menggunakan cairan pembersih hidung tentu saja kamu tidak boleh sembarangan, harus menggunakan cara yang benar agar tidak menyebabkan masalah baru pada hidung.
Saat bernapas, kamu tidak hanya menghirup oksigen, tetapi juga debu, kotoran, bakteri, atau virus. Semua zat itu dapat terperangkap di dalam hidung hingga memicu flu, alergi, maupun sinusitis yang bisa mengganggu pernapasan dan menimbulkan bersin-bersin, hidung meler atau tersumbat, dan sesak napas.
Nah, kondisi tersebut bisa kamu atasi dengan membersihkan hidung kamu menggunakan cairan pembersih hidung. Membersihkan hidung menggunakan cairan, bisa dilakukan oleh siapa saja baik anak-anak maupun orang dewasa.
Sebelum menggunakan cairan pembersih hidung, kamu perlu tahu terlebih dahulu kandungan yang terdapat dalam cairan pembersih hidung tersebut. Sehingga kamu bisa tau cairan yang aman untuk digunakan.
Baca Juga: Jenis Alat Pembersih Hidung Sesuai Fungsi dan Kebutuhannya, Cocok Dipakai Saat Anak Pilek
Berikut jenis cairan pembersih hidung yang aman, yang bisa kamu gunakan:
Saline isotonik (NaCI 0,9%)
Pembersih hidung yang satu ini merupakan campuran garam (natrium klorida) dan air. Saline isotonik dengan kandungan NaCI 0,9% merupakan larutan yang umumnya digunakan sebagai cairan infus. Namun, larutan ini juga bisa digunakan sebagai cairan pembersih hidung.
Penggunaan saline isotonik sebagai cairan pembersih hidung dapat meringankan gejala alergi maupun infeksi saluran pernapasan atas. Cairan ini juga dapat mengembalikan kelembaban pada saluran hidung.
Tak hanya itu, kandungan air garam juga dapat meredakan peradangan pada selaput lendir yang melapisi saluran hidung, sehingga pernafasan menjadi lega.
Saline hipertonik (NaCI 3%)
Sama seperti saline isotonik, saline hipertonik juga bisa digunakan sebagai cairan pembersih hidung. Namun, saline hipertonik memiliki konsentrasi garam yang lebih tinggi, yaitu sebanyak 3%.
Baca Juga: Komedo di Hidung: Penyebab dan Cara Mengatasinya
Cairan saline hipertonik umumnya digunakan sebagai cairan pembersih untuk meredakan gejala rhinosinusitis. Penderita kondisi ini umumnya mengalami hidung meler atau tersumbat yang cukup parah.
Penelitian membuktikan bahwa penggunaan saline hipertonik lebih efektif daripada cairan saline isotonik dalam meringankan gejala rhinosinusitis, seperti penumpukan kotoran, hidung tersumbat, dan sakit kepala.
Setelah mengetahui jenis cairan pembersih hidung, kamu bisa membersihkan hidung kamu sendiri tanpa bantuan orang atau ke dokter dengan menggunakan alat suntik tanpa jarum (spuit) atau neti pot. Berikut cara membersihkan hidung secara mandiri:
Baca Juga: Said Didu Nilai Kualitas Partai Golkar Turun: Bagaikan Kerbau yang Dicucuk Hidungnya
- Masukkan cairan pembersih hidung ke spuit atau neti pot.
- Masukkan ujung spuit atau neti pot ke salah satu lubang hidung.
- Miringkan kepala ke sisi berlawanan dari posisi lubang hidung yang dimasuki alat pembilas hidung. Biarkan cairan pembersih hidung masuk secara perlahan hingga semua cairan dan kotoran keluar.
- Lakukan pada lubang hidung sebelahnya.
- Bersihkan sisa cairan dan kotoran dengan menghembuskan napas kuat-kuat melalui hidung.
Kamu bisa menggunakan cairan pembersih hidung sebanyak 1–2 kali sehari jika hidung kamu sedang tersumbat.
Editor : Yusuf Tirtayasa