Baca Juga: 6 Fakta Kasus Anak Perwira Polda Sumut Aniaya Mahasiswa, Sempat Ancam Pakai Senjata Api
Meski ringan, Glock 17 dikenal aman, mudah, dan cepat digunakan. "Persis yang Anda butuhkan dalam situasi kritis," tulis Glock Inc di laman resminya.
Lantas berapakah harga Glock 17?
Pada Laman guns.com senjata api Glock 17 yang masih gres dibandrol dengan harga dengan harga USD 599 atau sekitar Rp 9 juta.
Kurang dari 30 tahun sejak diperkenalkan, Glock 17 mendominasi pasar senjata genggam.Beberapa negara, seperti Inggris, Swedia, India, Israel, dan Yaman, membekali angkatan bersenjata mereka dengan Glock 17.
"Glock 17 melengkapi puluhan tentara dan ratusan polisi di seluruh dunia," tulis laman The National Interest.
Berbicara puluhan, berikut ini Labviral.com kenalkan 5 jenis senjata api yang sering digunakan para Polisi di Indonesia. Jenis apa saja ya?
Senjata Api Genggam
Di dalam institusi Polri, jenis menjadi yang paling umum digunakan, polisi biasanya menggunakan dua jenis senjata api genggam, yakni revolver dan pistol. Dikutip dari laman guns.com, revolver memiliki tabung berputar yang menjadi tempat peluru.
Biasanya pada revolver dengan kaliber 44 milimeter terdapat 5-7 lubang penyimpanan di tabung tersebut. Sedangkan revolver dengan kaliber 22 milimeter dapat memuat 8-10 butir peluru.
Adapun cara pengisian peluru pada jenis senjata ini dibagi menjadi dua berdasarkan desain dan bentuk revolver. Pertama, peluru diisi dengan satu per satu. Umumnya cara ini ditemukan pada revolver jenis lama seperti Colt Peacemaker. Kedua, pengisian secara langsung ketika silinder pengangkut peluru terbuka.
Sedangkan senjata api pistol kini lebih modern. Dikutip dari lama guns.com, pada abad ke-18, kata pistol mulai digunakan untuk mengartikan senjata api yang dapat digenggam. Sementara jenis pistol hari ini dilengkapi berbagai teknologi. Terdapat pistol semi otomatis yang menggunakan magazen untuk menyimpan pelurunya. Berbeda dengan revolver, pistol semi otomatis memiliki ruang penyimpanan yang lebih besar hingga 20 butir untuk jenis tertentu.
Editor : Yusuf Tirtayasa