2. Membiarkan ikatan pertemanan atau persahabatan menjadi renggang
Seiring dengan bertambahnya usia, kesibukan dan tanggung jawabmu juga cenderung bertambah banyak, dan meluangkan waktu untuk berinteraksi sosial bisa menjadi di hal yang sulit.
Namun, penting untuk diingat bahwa kamu harus selalu berusaha menyisakan waktu untuk berkumpul dan bersenang-senang dengan teman-temanmu, atau kamu akan menyesal di kemudian hari.
Memiliki orang-orang di sekamurmu yang ikut berbahagia ketika kamu berhasil mencapai sesuatu atau yang tulus menghibur dan mendukungmu di saat kamu sedang terpuruk sangatlah krusial. Mahal!
Teman yang baik selalu menemanimu di saat kamu sedang dalam keadaan senang atau susah, dan dia selalu ada tanpa diminta dikala kamu mengalami masa-masa bahagia atau masa-masa sulit.
Saat tidak ada siapun di sekitarmu, kamu akan berharap kalau kamu seandainya berusaha lebih keras untuk mempertahankan ikatan pertemananmu dengan sahabat-sahabatmu, tentu kamu tidak sesepi itu.
3. Tidak menyatakan perasaan kepada orang yang disukai
Rasa gugup dan cemas seringkiali menguasai diri kamu, terutama ketika kamu berada saat muda. Ya, kamu mungkin bisa memaafkan dirimu kalau kamu dulunya merasa takut untuk menyatakan perasaanmu kepada gebetanmu.
Tapi, itu bukan berarti bahwa kamu akan melupakannya. Kamu bisa saja mendapati dirimu berpuluh-puluh tahun kemudian memikirkan tentang apa yang akan terjadi jika kamu seandainya cukup berani untuk mengungkapkan perasaanmu dan mengajaknya berkencan. Barangkali dialah teman tuamu hari ini.
4. Terlalu mengkhawatirkan opini orang lain
Memerdulikan reputasi dan pendapat orang lain tentang dirimu adalah hal yang wajar, karena pada dasarnya kamu tidak ingin dinilai buruk. Namun perlu diingat, kamu tidak harus selalu khawatir dengan opini orang lain, karena kamu pasti akan menyesalinya.
Jika kamu selalu mengkhawatirkan apa yang dipikirkan orang lain tentang dirimu, maka cepat atau lambat kamu akan menjadi people pleasiser, yaitu tipe orang yang selalu berusaha untuk menyenangkan sesamanya.
Kalau sudah begitu, kamu tidak akan menjalani hidup yang bermakna dan bahagia, serta kesuksesanmu akan menjadi terhambat.
Editor : Bonifasius Sedu Beribe