LABVIRAL.COM - Dalam beberapa tahun terakhir, tren kuliner di Indonesia khususnya kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, hingga Bali nggak cuma soal rasa.
Banyak orang memilih tempat makan bukan karena makanannya luar biasa, tapi karena tempatnya Instagramable banget. Fenomena ini melahirkan banyak tempat makan hits yang lebih terkenal karena desainnya daripada menunya.
Tentu saja, ini bukan hal buruk. Desain interior dan atmosfer yang apik bisa memberikan pengalaman bersantap yang menyenangkan. Tapi, penting juga untuk memahami fenomena ini dari sudut pandang pengalaman, estetika, dan ekspektasi konsumen masa kini.
Baca Juga: Anak Tantrum Terus? Ini Cara Parenting yang Lebih Efektif dari Marah-Marah
Artikel ini akan membahas beberapa contoh, alasan di balik tren ini, serta insight apakah layak datang untuk makanannya, fotonya, atau… dua-duanya?
Fenomena Estetika Mengalahkan Rasa
Kamu mungkin pernah datang ke sebuah kafe atau restoran yang viral di media sosial. Tempatnya cantik, temboknya penuh mural kekinian, pencahayaannya pas buat selfie, bahkan kadang ada spot khusus buat foto OOTD.
Namun, setelah memesan makanan, kamu mungkin sedikit kecewa karena rasanya biasa aja atau harga kurang sebanding dengan kualitas rasa. Di sinilah lahir istilah tak resmi: "tempat makan hits yang lebih terkenal karena desainnya daripada menunya."
Kenapa Desain Bisa Lebih Menarik dari Menu?
1. Daya Tarik Visual di Era Digital
Di era Instagram dan TikTok, visual adalah segalanya. Tempat yang “estetik” lebih cepat menyebar di media sosial. Foto-foto dengan background cantik bisa menaikkan engagement, membuat tempat tersebut cepat viral meskipun menunya biasa saja.
Baca Juga: Bikin Wajah Cerah dan Bebas Jerawat! Ini Manfaat Buah Stroberi untuk Kulit
2. FOMO (Fear of Missing Out)
Banyak orang datang ke tempat viral karena takut ketinggalan tren. Mereka ingin “ngebuktiin” pernah ke sana, meskipun tujuannya lebih buat konten ketimbang kuliner.
Editor : Aryafdillahi HS