LABVIRAL.COM - Mungkin banyak di antara kita yang pernah mengalami jantung berdebar, dada terasa tidak nyaman, lalu buru-buru googling gejala yang dirasakan.
Bahkan, beberapa sudah menggunakan ChatGPT untuk mencari tahu apakah hal tersebut merupakan gejala serangan jantung.
Mungkin saja tidak sedikit yang sudah pernah tes EKG, echocardiography, sampai konsultasi ke dokter jantung. Bahkan, ada juga yang sudah menjalani rehabilitasi jantung supaya kondisi tubuhnya lebih stabil tapi tetap saja, rasa takut itu muncul kembali.
Baca Juga: Benarkah Harimau Takut pada Kucing? Ternyata ini Hal yang DItakuti Harimau dari Seekor Kucing
Berikut beberapa hal yang perlu kamu ketahui mengenai Serangan Jantung vs Serangan Panik bersama dr. Andri, Spesialis Kedokteran Jiwa dari RS EMC Alam Sutera, Tangerang, dirangkum Lab Viral dari kanal YouTube Andri Psikosomatik.
Gangguan Cemas: Bukan Hanya Pikiran, Tapi Juga Gejala Fisik
Yang perlu kalian tahu, dua per tiga dari gejala gangguan kecemasan itu adalah gejala fisik. Jadi, wajar kalau kalian bingung dan bertanya-tanya, “Ini kenapa sih tubuh saya begini?”
Kita sering berpikir gangguan cemas hanya soal pikiran negatif, rasa takut, atau stres. Padahal, sistem saraf kita khususnya saraf otonom juga terpengaruh. Makanya muncul sensasi seperti:
- Kepala terasa ringan atau kliyengan
- Jantung berdebar
- Dada terasa sesak
- Seperti mau pingsan atau bahkan takut mati
Semua itu adalah respon dari ketidakseimbangan antara sistem saraf simpatis dan parasimpatis di otak. Ketika sistem ini terganggu, tekanan darah bisa mendadak turun, muncul sensasi tidak nyaman, dan kita pun merasa seperti akan jatuh atau kehilangan kesadaran.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Gunung Tercantik di Indonesia yang Wajib Didaki
Serangan Cemas vs. Serangan Jantung: Ini Bedanya!
Sekarang kita bahas perbedaan yang paling penting: Apakah ini cemas atau benar-benar serangan jantung?
Editor : Aryafdillahi HS