5. Ketidakseimbangan Hormon
Beberapa kondisi medis yang berhubungan dengan hormon dapat menyebabkan haid tidak teratur, seperti:
- PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)
- Tiroid yang tidak stabil (hipotiroid atau hipertiroid)
- Hiperprolaktinemia
Ketidakseimbangan ini sering membuat ovulasi jarang atau tidak terjadi sama sekali.
6. Penggunaan Kontrasepsi
Pil KB, suntik KB, dan implan KB dapat mengubah pola menstruasi. Beberapa wanita menjadi jarang haid, sedikit, atau bahkan tidak haid selama menggunakan alat kontrasepsi tertentu. Ini normal, namun tetap perlu dipantau.
7. Masa Remaja dan Menjelang Menopause
Pada masa pubertas, tubuh masih belajar menyeimbangkan hormon sehingga siklus haid sering tidak teratur selama 1–2 tahun pertama. Sementara itu, menjelang menopause (usia 40–50 tahun), siklus juga bisa menjadi lebih panjang, lebih pendek, atau tidak dapat diprediksi.
Baca Juga: Risol Mayo Homemade: Resep, Tips, dan Trik Agar Sempurna
8. Kondisi Kesehatan Tertentu
Beberapa penyakit juga dapat menjadi pemicu haid tidak teratur, seperti:
- Endometriosis
- Fibroid rahim
- Diabetes tidak terkontrol
- Gangguan kelenjar adrenal
Jika ketidakteraturan disertai nyeri hebat atau pendarahan berlebihan, penting untuk segera memeriksakan diri.
Apa Akibat dari Haid Tidak Teratur?
Ketidakteraturan menstruasi tidak boleh diabaikan. Dalam jangka panjang, hal ini bisa berdampak pada:
- Kesulitan hamil (infertilitas)
- Risiko anemia akibat perdarahan berlebihan
- Ketidakseimbangan hormon yang semakin parah
- Gangguan metabolisme, terutama pada penderita PCOS
Memahami Penyebab Haid Tidak Teratur: Kenali Faktor yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi dapat membantu kamu mencegah masalah ini sejak dini.
Cara Mengatasi Haid Tidak Teratur
Kamu dapat mencoba langkah-langkah berikut:
Editor : Aryafdillahi HS