LABVIRAL

Obesitas Dapat Menurunkan Produksi ASI pada Ibu Menyusui

Ilustrasi obesitas

LABVIRAL.COM - Sebuah penelitian mengungkapkan delapan dari 10 ibu menyusui dengan obesitas mengalami penurunan produksi ASI. 

Para peneliti pun menyelidiki mengapa hal tersebut terjadi pada ibu menyusui dengan obesitas. 

Peneliti menyebutkan, peradangan kronis dimulai pada lemak yang menyebar ke organ serta sistem di seluruh tubuh sehingga mengganggu penyerapan asam lemak dari darah ke dalam jaringan tubuh menjadi salah satu penyebab ibu menyusui dengan obesitas mengalami penuruan produksi ASI.

Baca Juga: Sering Tertukar, Apa Sih Perbedaan Penyakit Tipes dan Tifus?

Asam lemak ini adalah blok bangunan untuk lemak yang dibutuhkan untuk memberi makan bayi yang sedang tumbuh.

"Ilmu pengetahuan telah menunjukkan berulang kali bahwa ada hubungan yang kuat antara asam lemak dan asam lemak di dalam darah," kata penulis utama Rachel Walker dilansir Labviral.com dari laman WebMD.

"Jadi, jika seseorang makan banyak salom, akan menemukan lebih banyak omega-3 di dalam darah mereka. Tetapi, jika lebih banyak makan hamburger, akan ditemukan lebih banyak lemak jenuh dalam darah mereka," jelasnya.

Baca Juga: Menjadi Soundtrack Habibie & Ainun 3, Lirik Lagu 'Kamu dan Kenangan' Miliki Makna Kisah Cinta Sejati

Studi ini termasuk yang pertama untuk memeriksa apakah asam lemak dalam darah juga dapat ditemukan dalam ASI, kata Walker.

"Untuk wanita yang menyusui secara eksklusif, korelasinya sangat tinggi. Sebagian besar asam lemak yang muncul dalam darah juga ada dalam ASI."

Tetapi bagi wanita dengan peradangan kronis bagi ibu menyusui, hampir tidak ditemukan hubungannya.

Baca Juga: Dengan Genre Easy Listening, Lirik Lagu 'Lebih Baik Darinya' Miliki Kisah Cinta yang Mendalam

"Ini adalah bukti kuat bahwa asam lemak tidak dapat memasuki kelenjar susu untuk wanita dengan peradangan kronis," tambahnya.

UNtuk penelitian ini, para peneliti menganalisis darah dan susu yang dilakukan di Rumah Sakit Anak Cincinnati dan Universitas Cincinnati.

Studi ini meneliti 23 ibu yang memiliki sangat sedikit ASI, 20 ibu dengan produksi ASI sedang dan kelompok kontrol yang terdiri dari 18 orang yang menyusui secara eksklusif.

Baca Juga: Tembus 100 Ribu Kali Ditonton! Lirik Lagu Kita Baik Ramai Sayang Dibuat Untuk Mengenang Sang Sahabat

Dalam penelitian ini menunjukkan, ibu menyusui dengan sedikit ASI memiliki tingkat obesitas dan penanda biologis peradangan sistemik yang jauh lebih tinggi.

"Menyusui memiliki manfaat yang tak terhitung banyaknya bagi ibu dan anak, termasuk risiko penyakit kronis yang lebih rendah bagi ibu dan risiko infeksi yang lebih rendah untuk bayi," jelas rekan penulis studi Alison Gernand, profesor ilmu gizi di Penn State.

Baca Juga: Wajib Waspada, Ini Bahaya Bagi Anak Jika Terlalu Sering Menelan Pasta Gigi

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat merekomendasikan pemberian ASI secara eksklusif untuk enam bulan pertama bayi. 

Namun, hanya 25 persen ibu yang melakukannya dengan alasan mengalami tekanan pekerjaan dan kurangnya dukungan sosial menjadikan hambatan pemberian ASI kepada anak.

Editor : Arief Munandar

Tags :
BERITA TERKAIT