LABVIRAL.COM-Nikuba, alat yang kabarnya diciptakan oleh Aryanto Misel sedang menjadi perbincangan menarik.
Si penemu, Aryanto Misel sempat menyampaikan tak butuh pemerintah hingga akhirnya diundang perusahaan otomotif Italia dan hanya diberi 1.000 euro atau sekitar Rp16 juta.
Sejumlah fakta menarik pun tersaji dari alat yang diklaim mampu mengubah air menjadi pengganti bahan bakar 100 persen tersebut.
Baca Juga: Harga Tiket dan Jadwal Kereta Bandara YIA
1. Tak butuh pemerintah
Aryanto mengaku tak butuh pemerintah dengan alasan karena pemerintah telah mengucilkannya selama ini.
"Saya tidak butuh mereka, saya sudah dibantai habis, tidak mau," ucapnya mengutip akun Undercover.
Aryanto lebih tertarik bekerja sama dengan pihak asing dan akan menjual temuannya demi mendanai riset dan pengembangan.
2. Kecewa saat diundang pihak Italia, hanya diberi 1.000 euro
Tapi langkah Aryanto menjalin kemitraan dengan pihak asing tak seperti yang diharapkan.
Saat diundang ke Italia oleh perusahaan otomotif di sana, Aryanto mengaku kecewa karena kompensasi yang diharapkan tidak ada.
Ia mengaku hanya diberi uang 1.000 euro atau sekitar Rp16 juta dan sepatu seharga Rp6 juta atas kehadirannya di sana.
Di sana, Aryanto diminta untuk membuka formula yang bisa mengubah air menjadi bahan bakar kendaraan. Tetapi, Aryanto mengaku asal-asalan saja membuka formulanya, karena tak adanya kejelasan soal kompensasi yang diharapkan.
"Saya rapat di salah satu perusahaan hardware dan software. Rapat di situ membuat kesepakatan kerja. Antara saya tiga orang dari Indonesia, dua orang dari Italia. Di sana merasa kecewa juga.
Katanya setelah tanda tangan untuk kesepakatan kerja, saya buka formula, itu, kok gak ada kompensasi. Padagal dari sini sudah saya jelaskan, saya buka formula, dan saya mau ajari sampai motor itu jalan, kompensasinya apa untuk saya," ujarnya.
Baca Juga: Arti Bulatan Merah dan Kuning pada Ban Mobil yang Harus Kamu Tahu!
3. Asal-asalan saja kasih formula ke pihak asing
Karena tak ada kejelasan kompensasi tersebut Aryanto mengaku akhirnya memang membuka formula. Tapi asal-asalan saja.
"Asal-asalan saya kasihin, jujur, memang. bisa motor itu bunyi, tapi belum dijalankan, bisa bunyi tapi motor itu belum punya tenaga," katanya dikutip dari YouTube Tribunjabarvideo, Kamis (13/7/2023).
4. Peneliti BRIN: Nikuba biasa saja
Peniliti Madya Badan Riset Inovasi Nasional atau BRIN, Deni Shidqi Khaerudini sempat menyampaikan jika Nikuba bukanlah pengubah bahan bakar fosil dengan penghasil hidrogen dari air.
Dikutip dari channel YouTube Viva, konsep yang digunakan Aryanto Misel menggunakan HHO (Hidrogen Oksigen) atau Gas Brown. Nikuba hanya berfungsi sebagai penghemat bahan bakar, bukan pengganti bahan bakar.
Proses kerja HHO yang diadopsi Nikuba adalah saat terjadi pembakaran bahan bakar, penggunaan hidrogen murni tak bisa mendukung proses pembakaran.
Penggunaan hidrogen murni tak bisa mendukung proses pembakaran lantaran partikel gas hidrogen sangat kecil tak bisa menyebabkan pembakaran di ruang bakar mesin.
Oleh karena itu peneliti BRIN tersebut menilai Nikuba temuan Aryanto Misel bukan teknologi atau inovasi baru. Nikuba temuan Aryanto dinilai tak canggih.
5. Nama Nikuba berasal dari bahasa Cirebon
Aryanto Misel ternyata hanya lulusan SMP yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat.
Nah, Nikuba ini juga berasal dari bahasa Cirebon 'Niku Banyu', yang artinya 'Itu Air'.
Temuan tersebut sempat viral pada Mei 2022 saat dipergunakan pada motor Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kodam III/Slw dengan tujuan memperoleh data-data untuk penyempurnaan terhadap inovasi tersebut.
Baca Juga: Apa Itu Kotak Kosong? Begini Sejarahnya dalam Pemilu di Indonesia
Dalam klaimnya, hanya butuh 1 liter air yang telah dikonversi menjadi hidrogen melalui proses elektolisis Nikuba untuk bisa menjalankan kendaraan pulang-pergi dari Cirebon ke Semarang.***
Catatan redaksi
Artikel ini sudah mengalami proses penyuntingan karena ada kesalahan data pendidikan Aryanto Misel. Atas kesalahan yang dilakukan, redaksi meminta maaf kepada pembaca.
Editor : Hadi Mulyono