LABVIRAL.COM - Istilah istidraj mungkin sudah tidak asing lagi di telinga sebagian besar masyarakat Indonesia khususnya bagi yang beragama Islam.
Secara bahasa Arab, istidraj diambil dari kata da-ra-ja (Arab: درج ) yang berarti naik dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya.
Sedangkan secara istilah, istidraj adalah kenikmatan dari Allah kepada hambanya, yang dipahami sebagai ‘jebakan’ karena bisa membuat orang terlena.
Baca Juga: 7 Ayat Al-Qur'an dan Hadis tentang Anjuran Bersyukur
Perkara ini wajib dihindari oleh manusia karena bisa mendatangkan dampak buruk yang luar biasa. Berikut merupakan beberapa bahaya istidraj jika tidak segera disadari.
1. Membuat orang jadi lalai
Kenikmatan berlimpah dari Allah memang bisa saja merupakan istidraj. Jika seseorang menganggap apa yang dimilikinya bukan berasal dari Allah, maka bisa saja ia akan lalai terhadap Tuhannya.
Adapun kenikmatan yang terkadang melalaikan manusia antara lain kekayaan, kesehatan, kekuasaan, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Hukum Sholat Jenazah Menurut Hadis Nabi Muhammad
2. Memunculkan kesombongan
Karena mendapat nikmat Tuhan dalam banyak hal, bisa saja muncul kesombongan dalam dirinya. Padahal sebagaimana kita tahu, manusia tidak boleh sombong karena segala sesuatunya berasal dari Allah Swt.
Rasulullah saw bersabda, ”Para penghuni neraka adalah orang-orang yang keras kepala, kasar lagi sombong.” (HR Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Sholat Idul Adha Lebih Baik di Masjid atau Lapangan? Begini Kata Hadis Nabi
3. Terlalu cinta dunia
Terutama bagi orang yang banyak harta dan bisa membeli apa saja, terkadang nikmat tersebut membuatnya cinta pada dunia.
Padahal penting untuk diingat bahwa hidup di dunia hanya sementara sedangkan akhirat selamanya. Lebih dari itu, harta benda yang kita miliki tidak mungkin dibawa mati.
4. Sulit bersyukur
Bersyukur merupakan suatu amal yang wajib dilakukan oleh setiap manusia, atas limpahan nikmat dan karunia dari Allah ta'ala. Sayangnya, terkadang kenikmatan itu justru membuat orang jadi lupa bersyukur, karena merasa punya segalanya.
Baca Juga: 6 Pahala Sholat Berjamaah Menurut Hadis, Sayang Jika Ditinggalkan
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
Wa iż ta`ażżana rabbukum la`in syakartum la`azīdannakum wa la`ing kafartum inna 'ażābī lasyadīd.
Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim ayat 7).
Baca Juga: 2 Doa Saat Hujan Deras Menurut Hadis Rasulullah saw
5. Iman menjadi lemah
Imbas dari beberapa dampak di atas, istidraj pada muaranya bisa melemahkan iman. Sebab, ia merasa bisa memiliki segalanya padahal yang memberi hanya Allah semata.
Dengan demikian, bisa dipahami bersama bahwa ujian dan cobaan dari Allah tidak sebatas kesusahan dalam hidup, melainkan adanya kenikmatan alias istidraj.***
Editor : Hadi Mulyono