LABVIRAL.COM - Sejarah Kerajaan Demak menarik diketahui Bangsa Indonesia, terlebih bagi mereka yang tinggal di Pulau Jawa.
Kerajaan Demak adalah salah satu kerajaan Islam yang berdiri di Pulau Jawa, Indonesia, pada abad ke-15 hingga awal abad ke-16.
Kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam di wilayah Jawa dan menjadi cikal bakal munculnya kerajaan-kerajaan Islam lainnya di wilayah Nusantara.
Fakta-fakta Menarik Kerajaan Demak
Asal Usul
Kerajaan Demak berdiri pada tahun 1475 Masehi di daerah Demak, Jawa Tengah, Indonesia. Kerajaan ini dipimpin oleh Raden Patah, yang merupakan putra dari Brawijaya V, raja terakhir Kerajaan Majapahit.
Penguasa
Raden Patah menjadi raja pertama Kerajaan Demak. Setelah Raden Patah wafat, kekuasaan kerajaan ini dilanjutkan oleh para keturunannya, termasuk Pangeran Sabrang Lor (Pangeran Alam) dan Pangeran Trenggana (Sultan Trenggana).
Penyebaran Islam
Salah satu hal terpenting yang menonjol dari Kerajaan Demak adalah peranannya dalam penyebaran agama Islam di Jawa.
Raja-raja Demak mendukung penyebaran Islam secara aktif dan memberikan perlindungan kepada para ulama dan wali (orang yang dianggap memiliki keutamaan spiritual) dalam aktivitas dakwah mereka.
Baca Juga: Apa Itu Business Plan? Simak Juga Manfaat dan Cara Membuatnya, Lengkap dengan Contoh
Konflik dengan Portugis
Pada awal abad ke-16, Demak terlibat konflik dengan bangsa Eropa, khususnya dengan Portugis. Portugis berusaha menguasai jalur perdagangan rempah-rempah di Nusantara.
Pada tahun 1511, benteng Portugis di Malaka jatuh, dan beberapa tahun kemudian, Demak mengalami serangan serius dari Portugis. Namun, Sultan Trenggana berhasil mengusir Portugis dari Jawa pada tahun 1527.
Keruntuhan dan Pembagian
Setelah masa kejayaannya, Kerajaan Demak mengalami kemunduran karena perselisihan internal. Pada tahun 1546, kerajaan ini akhirnya runtuh dan terbagi menjadi beberapa kekuatan kecil, yang kemudian masing-masing menjadi kerajaan-kerajaan baru seperti Pajang, Mataram, dan Banten.
Meskipun Kerajaan Demak tidak lagi ada sebagai entitas politik, warisan sejarahnya tetap hidup dalam budaya dan sejarah Jawa. Peranannya dalam penyebaran Islam dan sebagai salah satu kekuatan awal di Nusantara menjadikannya salah satu periode penting dalam perjalanan sejarah Indonesia.
Baca Juga: Apa Itu Komunikasi? Catat Jenis-jenis Pekerjaannya dan Daftar Universitas yang Sediakan Jurusannya
Raden Patah
Pendiri Kerajaan Demak adalah Raden Patah, atau yang juga dikenal sebagai Pangeran Samudra.
Dia adalah putra dari Raja Brawijaya V, raja terakhir Kerajaan Majapahit. Setelah runtuhnya Kerajaan Majapahit akibat invasi dari Kerajaan Islam Cirebon pada tahun 1478, Raden Patah memproklamirkan diri sebagai raja dan mendirikan Kerajaan Demak pada tahun 1475.
Raden Patah memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di wilayah Jawa. Ia menerapkan kebijakan-kebijakan yang mendukung Islam dan memberikan perlindungan kepada para ulama dan wali yang aktif dalam aktivitas dakwah.
Selain itu, Raden Patah juga berhasil menghadapi serangan dari pasukan-pasukan Hindu yang berusaha mengembalikan kejayaan Kerajaan Majapahit.
Sebagai pendiri Kerajaan Demak, Raden Patah merupakan tokoh penting dalam sejarah Indonesia karena perannya dalam penyebaran agama Islam dan sebagai pelopor kekuasaan Islam pertama di Jawa.
Baca Juga: 34 Ayat Alkitab Perjanjian Baru Tentang Harapan pada Masa Depan, Jangan Takut dan Jangan Khawatir
Peninggalan Kerajaan Demak
Bukti-bukti tentang Kerajaan Demak dapat ditemukan dari berbagai sumber, baik arkeologi, literatur, prasasti, maupun catatan sejarah.
Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa sumber-sumber ini mungkin tidak selalu memberikan gambaran lengkap dan pasti tentang sejarah Kerajaan Demak. Berikut adalah beberapa bukti yang mendukung eksistensi Kerajaan Demak:
Prasasti
Beberapa prasasti telah ditemukan yang mengungkapkan keberadaan Kerajaan Demak. Prasasti-prasasti ini mencatat berbagai hal, termasuk penyebaran agama Islam, dukungan terhadap ulama, dan pembangunan masjid.
Teks-literatur
Sumber-sumber teks-literatur kuno, seperti naskah-naskah Jawa, Babad, dan Hikayat, menyebutkan tentang Kerajaan Demak dan tokoh-tokoh pentingnya, termasuk Raden Patah dan Sultan Trenggana.
Baca Juga: Cara Mudah untuk Mengetahui Akun Instagram Fake
Artefak Arkeologi
Benda-benda bersejarah, seperti arca, keramik, dan arsitektur bangunan, yang ditemukan di wilayah Demak dan sekitarnya, menjadi bukti arkeologis tentang keberadaan kerajaan ini.
Catatan Portugis
Penjelajah dan bangsa Eropa, termasuk Portugis, mencatat interaksi mereka dengan Kerajaan Demak dan peranannya dalam perdagangan maritim di wilayah Nusantara.
Sumber Arab
Sumber-sumber Arab dan Persia juga menyebutkan tentang hubungan dengan pedagang Arab dan penyebaran agama Islam di wilayah Demak.
Baca Juga: 8 Topik Obrolan PDKT Sama Gebetan agar Makin Mengenal Satu Sama Lain
Artefak Koin
Beberapa koin dari masa pemerintahan Kerajaan Demak telah ditemukan, memberikan bukti tentang mata uang yang digunakan pada masa itu.
Peninggalan Masjid
Beberapa masjid kuno di Jawa Tengah, terutama di sekitar wilayah Demak, diyakini sebagai sisa-sisa masjid-masjid yang didirikan pada masa Kerajaan Demak.
Semua bukti ini, ketika digabungkan, membentuk gambaran tentang keberadaan dan peran Kerajaan Demak sebagai salah satu kerajaan Islam pertama di Nusantara. Kumpulan bukti ini membantu memahami sejarah kerajaan ini dan warisannya dalam perjalanan sejarah Indonesia.
Editor : Arief Munandar