Hallo sahabat Labviral.com, pada tanggal 9 Februari diperingati sebagai Hari Pers Nasional. Memperingati Hari Pers Nasional kali ini, labviral akan menjelaskan, sekaligus menceritakan terkait dunia pers dalam karya jurnalisik yang digeluti oleh para wartawan, seperti yang dijalani Labviral.com saat ini.
Hari Pers Nasional 2022 menjadi momentum yang pas untuk kita kembali mengulik terkait sejarah perjalanan perjuangan jurnalistik di Indonesia.
Baca Juga: 2 Bahan yang Mudah Didapat Ini Dijamin Bikin Mika Lampu Motor Kusam Jadi Bening Lagi
Mari mengenal jurnalis terlebih dahulu!
Jurnalis berasal dari bahasa Inggris yaitu journal, yang berarti mencatat. Dimana dalam catatan tersebut, mencakup segala kegiatan, peristiwa yang terjadi sehari-hari, dimuat menjadi informasi yang akan diberikan kepada khalayak luas.
Adapun dasar-dasar kegiatan jurnalisme adalah meliput, mencatat dan mengolah suatu informasi menjadi sebuah berita yang berbentuk dalam media cetak, media elektronik, media online sampai dengan media suara.
Baca Juga: 2 Bahan yang Mudah Didapat Ini Dijamin Bikin Mika Lampu Motor Kusam Jadi Bening Lagi
Sejarah jurnalistik
Jurnalistik memiliki sejarah yang cukup panjang, dari awal mula terbentuknya sampai dengan saat ini. Karena peran jurnalis menjadi salah satu faktor penting dalam perkembangan peradaban manusia, termasuk mendukung kebangkitan hingga kemerdekaan Indonesia.
Sejak awal kehadirannya, perjalanan jurnalistik di Indonesia telah melewati 5 masa atau periode, yang dimana setiap masa memiliki cerita tersendiri. Masa-masa tersebut juga disebut sebagai masa terpenting dalam dunia jurnalis.
Adapun 5 masa penting perjalanan jurnalistik tersebut adalah:
1.Masa pendudukan Belanda
Masa pendudukan Belanda menjadi sejarah awal cerita jurnalis di Indonesia. Pada masa tersebut, keberadaan jurnalis ditandai dengan terbitnya surat kabar, yang diawali pada tahun 1615.
Pada tahun tersebut, pembuatan surat kabar masih menggunakan pena, atau menulis dengan tangan. Sampai dengan tahun 1688 pada masa pemerintahan hindia Belanda, akhirnya Belanda memiliki mesin ketik.
Kamu harus tahu bahwa surat kabar di Indonesia yang pertama kali dibuat dengan mesin tik, berisikan perjanjian dan peraturan antara Belanda dengan Sultan Makassar.
Pada masa tersebut, surat kabar yang terbit menggunakan berbagai bahasa. Tercatat, ada 30 surat kabar berbahasa Belanda, 27 berbahasa Indonesia dan 1 surat kabar berbahasa Jawa.
Baca Juga: Mengenal Tiga Jenis Pelek Mobil, Mana yang Paling Murah?
2. Masa pendudukan Jepang
Pada masa Jepang, dapat dikatakan jurnalistik mengalami penurunan, karena Jepang memaksa para jurnalis untuk menulis berita terkait dirinya saja, yang tentu semuanya adalah hal positif.
3. Masa pemerintahan Soekarno
Pada masa pemerintahan Soekarno, keberadaan jurnalis digunakan sebagai pemicu semangat pemuda untuk mempertahankan kemerdekaan. Namun pada saat perserikatan Indonesia dibubarkan dan kedaulatan mulai diakui, jurnalis mulai bekerja tidak sesuai dengan peraturannya. Karena pada masa tersebut, jurnalis dimanfaatkan untuk manuver politik.
4. Masa pemerintahan Soeharto
Baca Juga: Efeknya Bahaya, Ini Ciri-ciri Oli Mobil Habis
Pada masa ini, kebangkitan pers mulai dibangun. Dimana pada masa tersebut, siapa saja boleh mendirikan media massa, atau surat kabar tanpa persetujuan siapapun.
Tetapi pada masa tersebut pula, kebebasan itu membawa petaka, karena jurnalis di banyak media melakukan banyak penyebaran berita hoax, bahkan konten pronografi sempat merajalela. Sampai akhirnya, pemerintah membuat peraturan terkait dunia menulis jurnalistik, yang membredel, melarang bahkan menutup banyak media yang diangaap terlalu fulgar dan terbuka mengkritik pemerintah.
5. Masa reformasi
Baca Juga: Penting Banget, Begini Cara Mengetahui Berapa Ampere Aki Mobil dari Kode
Masa reformasi dapat dikatakan sebagai masa kebangkitan bagi pers Indonesia. Karena pada masa tersebut, SIUP atau izin pembaruan telah dihapuskan. Sehingga pada masa tersebut, dunia jurnalistik maju pesat, dan banyak masyarakat yang mendirikan media, mulai dari cetak sampai dengan elektronik.
Nah, itu dia kilas perjalanan dunia jurnalistik dari masa ke masa, yang tentu saja penuh lika-liku. Sampai dengan saat ini, jurnalis di indonesia semakin banyak dan menjamur.
Semoga pada Hari Pers Nasional 2022 kali ini, seluruh jurnalis di Indonesia semakin maju, bermutu, jujur dan berintegritas. Maju terus jurnalis Indonesia, salam hangat dari Labviral.com.
Selamat Hari Pers Nasional 2023.
Editor : Bonifasius Sedu Beribe