LABVIRAL

Penyekapan 10 PMI di Jeddah: Ada yang Menerima Kekerasan Seksual

Ilustrasi kekerasan seksual (Sumber : Pixabay.com)

LABVIRAL.COM - Terjadi penyekapan 10 Pekerja Migran Indonesia (PMI) terjadi di Jeddah, Arab Saudi. Pelakunya tiga warga negara Palestina yang bekerja sama dengan WNI.

Penyekapan 10 Pekerja Migran Indonesia itu disampaikan Wakil Ketua BMISA Jeddah, Dian Kusnanto, Selasa, 11 April 2023.

Dari penyekapan 10 Pekerja Migran Indonesia tersebut, 13 handphone milik korban dan uang SR 6000 atau sekitar Rp20 juta berhasil digondol pelaku.

Dikutip mnctrijaya.com, koordinator buruh migran Saudi Arabia, Jimmy mengonfirmasi kejadian tersebut. Ia menjelaskan target pelaku adalah pekerja perempuan.

Baca Juga: Banting Tulang Sampai Jeddah, Tabungan Rp20 Juta PMI Digasak 'Saudara' Sendiri

Mendapat Kekerasan Seksual

Ternyata, selain kerugian materi, korban juga mengalami penyiksaan dan kekerasan seksual selama disekap.

Korban juga tidak berani melapor kepada pihak kepolisian setempat lantaran status mereka yang sudah overstay atau melebihi batas akhir visa di Saudi Arabia.

Saat ini dikabarkan bahwa para pelaku telah tertangkap dan dalam proses penanganan hukum.

Selain itu, dari 9 korban, 4 orang sudah dibebaskan dari kepolisian, dan 5 orang lainnya ditempatkan di penampungan pemerintahan Saudi Arabia.

Baca Juga: Modus Penyekapan 10 PMI di Jeddah: Mengincar Pekerja Perempuan

"Kita berharap banget untuk 5 ini bisa dibebaskan, keluar lagi. Dan mereka bisa bekerja lagi," jelas Jimmy.

"Posisikan mereka itu di sini sebagai korban. Bukan pelaku. dan kita masih punya hak hidup untuk di sini mencari rejeki."

Modus Pelaku Penyekapan 10 PMI

Korban ditawarkan pekerjaan sambilan sebagai pelayan dan pekerja rumah tangga. Para pelaku menghubungi tiga korban perempuan PMI untuk menawarkan pekerjaan tersebut.

Saat korban tiba di lokasi pada Rabu (5/4/2023) dini hari, pelaku langsung menyekap korban dengan merampas harta benda, termasuk telepon genggam, uang, dan perhiasan.

"Begitu masuk, sudah lain ceritanya. Mereka langsung disekap," kata Jimmy dikutip laman mnctrijaya.com, Selasa (11/4/2023).

"Menurut pengakuan korban, mereka dimintai HP-nya, terus dirampas HP, dirampas perhiasan, uangnya, disitu mereka disekap ditaruh di dalam tempat kosong."

Baca Juga: Ayu Ting Ting Kenakan Baju Ala Korea, Netizen: Nikah Temanya Ala Korea Ya, Teh

Setelah itu, telepon genggam milik salah satu korban digunakan untuk menghubungi tiga korban selanjutnya dengan menggunakan modus yang sama, menawarkan pekerjaan.

"Nah, 3 lagi datang. Grup yang kedua. Tiga lagi pekerja datang. Sama modusnya. Jadi mereka dikirimkan pertama pakai Uber," terang Jimmy.

"Sudah difasilitasi pakai transport, sampai di lokasi, sama, masuk, langsung dirampas segalanya. Dipukul, dirampas, dan terus dimasukkan ke ruang lain yang kosong juga."

"Jadi mereka di pisah-pisah gitu. Antara grup pertama sama grup kedua."

Baca Juga: Sinopsis A Good Man, Pertempuran Steven Seagal Melawan Mafia

Dengan modus yang sama, pelaku menghubungi tiga perempuan PMI selanjutnya, atau grup yang ketiga. Namun, korban tidak langsung disekap.

Sedikit berbeda dengan grup pertama dan kedua, grup ketiga dipanggil untuk bersih-bersih terlebih dahulu.

"Begitu masuk tidak di pukul, langsung disuruh bersih-bersih. Jadi yang 3 pekerja terakhir, mereka membersihkan tempat, semuanya," jelas Jimmy.

"Setelah selesai pekerjaan mereka, dipanggil, dirampas HP, dirampas perhiasan, dirampas uang."

Salah satu dari korban ternyata adalah kerabat Jimmy. Rasa curiga Jimmy muncul ketika mengetahui kerabatnya tidak kunjung pulang untuk santap sahur bersama.

Editor : Dian Eko Prasetio

Tags :
BERITA TERKAIT