"Yang bersangkutan membangun opini publik tanpa melalui riset terlebih dahulu, sehingga dengan ketidaktahuannya tersebut menunjukkan bahwa yang bersangkutan bicara tanpa dasar dan tidak sesuai fakta karena tidak menunjukkan data kongkrit terkait alasan mangkraknya Pembangunan Kota Baru tersebut," imbuhnya.
Baca Juga: Pemudik Jangan Sampai Nggak Paham, Begini Cara Top Up E- toll BCA Lewat DANA
Bima Menganalogikan Pemerintah Lampung Main Ular Tangga
Kemudian, Ansori mempermasalahkan pernyataan Bima yang menganalogikan Pemerintah Lampung membangun jalan bak sedang bermain ular tangga.
"Yang bersangkutan juga menyebutkan infrastruktur jalan di Lampung 1 (satu) km bagus, 1 (satu) km rusak lalu ditempel-tempel saja dan menurutnya bahwa upaya pemerintah membangun jalan yang menurutnya 1 (satu) km bagus, 1 (satu) km rusak lalu ditempel-tempel diasumsikan pemerintah sedang main ular tangga," katanya.
Dia menyebut kondisi jalan di Lampung tidak sesuai dengan apa yang disampaikan Bima.
"Narasi ini pun juga menyesatkan dan tidak mendukung upaya pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah," tuturnya.
Baca Juga: Sudah Cerai, Indra Bekti Wajib Nafkahi Anak 30 Juta Per Bulan
Bima Nilai Sistem Pendidikan di Lampung Lemah dan Banyak Kecurangan
Terakhir, Ansori mempermasalahkan pernyataan Bima yang menyebut sistem pendidikan di Lampung lemah dan banyak sekali kecurangan.
"Terkait dengan hal ini yang bersangkutan menyebut 'banyak sekali kecurangan' dan secara tidak langsung menuduh orang-orang yang bekerja pada sektor Pendidikan yang melakukan hal ini dan termasuk pernyataannya yang menyebarkan kunci jawaban adalah pemerintah merupakan fitnah yang luar biasa," tegasnya.
Baca Juga: WhatsApp Luncurkan 3 Fitur Baru untuk Lindungi Akun Pengguna iOS dan Android
Editor : Arief Munandar