5. Bangun Rutinitas dan Aturan yang Konsisten
Anak merasa lebih aman dan nyaman kalau tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Maka penting banget untuk punya jadwal harian dan aturan yang konsisten.
Baca Juga: Bikin Wajah Cerah dan Bebas Jerawat! Ini Manfaat Buah Stroberi untuk Kulit
Contoh:
- Jam tidur tetap
- Aturan kapan boleh bermain gadget
- Batasan ngemil atau menonton TV
Ketika anak tahu batasannya, kemungkinan tantrum karena ketidakpastian akan berkurang.
6. Beri Contoh yang Baik
Anak belajar banyak dari meniru. Kalau kamu menghadapi masalah dengan marah-marah, mereka juga akan belajar mengekspresikan diri dengan cara yang sama.
Jadilah role model dalam mengelola emosi, seperti:
- Mengucapkan permintaan maaf saat salah
- Menunjukkan kesabaran saat frustrasi
- Berbicara dengan nada lembut saat menyampaikan aturan
Baca Juga: Tips Membesarkan Anak di Era Digital, Perlunya Keseimbangan antara Teknologi dan Emosi
Saatnya Berubah: Dari Marah Jadi Mengerti
Mengasuh anak itu proses jangka panjang. Tidak ada yang instan, apalagi soal emosi. Anak tantrum terus? Ini cara parenting yang lebih efektif dari marah-marah: mulai dari memahami, mendampingi, hingga membentuk karakter yang kuat dan empatik. Kuncinya adalah konsistensi dan kasih sayang.
Punya pengalaman menghadapi anak tantrum? Coba terapkan cara-cara di atas dan lihat perubahannya secara perlahan.
Jika kamu merasa kewalahan, jangan ragu mencari bantuan profesional atau bergabung dengan komunitas parenting. Dan kalau artikel ini bermanfaat, yuk bagikan ke sesama orang tua lainnya karena jadi orang tua itu nggak harus dijalani sendirian.***
Editor : Aryafdillahi HS