2. Orang Tua Juga Manusia
Menjadi orang tua tidak membuat kita bebas dari kesalahan, kelelahan, atau emosi. Terkadang, mengakui bahwa kita lelah atau butuh bantuan adalah bentuk parenting yang sehat.
3. Standar Sosial Media Menyesatkan
Foto-foto keluarga bahagia atau anak yang terlihat "sempurna" di media sosial seringkali hanya potret sesaat. Jangan jadikan itu sebagai tolok ukur.
Apa yang Dibutuhkan Anak dari Orang Tuanya?
1. Koneksi Emosional
Anak yang merasa dekat secara emosional dengan orang tuanya cenderung lebih percaya diri, mandiri, dan bahagia.
2. Konsistensi dan Stabilitas
Konsistensi membuat anak merasa aman. Ini bukan soal keras atau lembut, tapi soal bagaimana kita bisa diandalkan secara emosi dan tindakan.
Baca Juga: Nikmatnya Seblak: Kuliner Pedas Khas Bandung yang Wajib Dicoba
3. Ruang untuk Gagal dan Belajar
Anak perlu belajar dari kesalahan. Saat orang tua terlalu fokus pada "kesempurnaan", anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang takut gagal.
4. Teladan yang Otentik
Anak belajar bukan dari omongan, tapi dari perilaku. Menunjukkan emosi dengan sehat, mengakui kesalahan, dan memperbaikinya adalah pelajaran hidup terbaik untuk anak.
Cara Menjadi Orang Tua yang Hadir dan Mengerti
1. Dengarkan dengan Empati
Daripada langsung mengoreksi atau menasihati, cobalah dengarkan dulu. Tanyakan: “Apa yang kamu rasakan?” atau “Kamu ingin Ibu/Ayah bagaimana?”
2. Bangun Rutinitas Kecil
Kehadiran tidak selalu tentang durasi, tapi kualitas. Makan malam bersama, membacakan cerita, atau ngobrol sebelum tidur bisa jadi momen berharga.
Baca Juga: Nikmatnya Seblak: Kuliner Pedas Khas Bandung yang Wajib Dicoba
Editor : Aryafdillahi HS