LABVIRAL

Kapan Benjolan Di Kepala Belakang Perlu Penanganan Dokter? Ini Jawabannya

Kapan Benjolan Di Kepala Belakang Perlu Penanganan Dokter? Ini Jawabannya (Sumber : freepik/jcomp)

LABVIRAL.COM - Ada beberapa penyebab munculnya benjolan di kepala belakang. Umumnya, penyebab benjolan di kepala belakang memang tidak berbahaya.

Namun, harus mengetahui kapan sebaiknya benjolan di kepala belakang perlu penanganan dokter.

Benjolan di kepala belakang perlu kamu waspadai atau diawasi besar benjolannya.

Baca Juga: Wajib Dibaca Penyebab Benjolan Di Kepala Belakang, Bisa Jadi Tanda Penyakit yang Harus Disembuhkan

Oleh karena itu, ketahuilah berbagai macam penyebab benjolan di kepala belakang yang mungkin bisa terjadi.

Penyebab Benjolan Di Kepala Belakang

BenjolanBenjolan di kepala belakang

Apa saja penyebab munculnya benjolan di kepala belakang? Berikut beberapa penyebab-penyebaba munculnya benjolan di belakang kepala:

Benturan atau Kecelakaan

Benjolan bisa muncul ketika kepala belakanng karena terbentur objek yang keras atau saat mengalami cedera kepala akibat terjatuh dengan posisi tertentu.

Kondisi benjolan di kepala belakang ini, merupakan salah satu bentuk reaksi tubuh untuk menyembuhkan diri.

Baca Juga: 4 Fakta Benjolan di Leher Aurelie Moeremans, Bikin Susah Senyum

Benjolan di kepala belakang karena cedera, dapat disertai memar berwarna keunguan atau hematoma pada kulit kepala.

Hematoma adalah tanda bahwa ada perdarahan di bawah permukaan kulit. Benjolan jenis ini umumnya akan hilang dalam beberapa hari atau minggu.

Rambut yang gagal tumbuh

Benjolan di belakang kepala juga bisa ditemukan pada orang yang suka bercukur, terutama pada pria yang suka bercukur.

Kondisi ini terjadi ketika rambut yang seharusnya tumbuh menembus kulit, malah masuk ke dalam kulit sehabis dicukur.

Ini juga bisa terjadi di ketiak, terutama saat ketiak dicukur.

Rambut yang terjebak di dalam kulit ini umumnya menyebabkan benjolan kecil kemerahan.

Meski tidak berbahaya, rambut yang tumbuh ke dalam bisa menyebabkan infeksi dan bisul.

Folikulitis

Folikulitis adalah peradangan pada folikel atau tempat tumbuhnya rambut yang umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri dan jamur di dalam kulit berbulu, salah satunya di kepala belakang.

Benjolan folikulitis berwarna merah atau putih dan berukuran kecil seperti jerawat.

Kondisi ini memang tidak begitu berbahaya, tapi dapat menimbulkan gatal dan kerontokan rambut secara permanen.

Karsinoma sel basal

Karsinoma sel basal adalah tumor yang tumbuh di lapisan terdalam kulit kepala dan bersifat ganas. Ini merupakan jenis kanker yang paling sering ditemukan.

Warnanya bisa merah atau merah muda dengan bentuk menyerupai luka, bekas luka, atau benjolan.

Karsinoma sel basal umumnya terjadi akibat paparan sinar matahari yang intens, terutama di kepala belakang.

Baca Juga: Ayo Mulai Periksa Sendiri, Ini Beda Benjolan Biasa dan Tanda Kanker Payudara

Lipoma

Lipoma merupakan tumor lemak jinak, yang terasa lembek dan lembut ketika dipegang atau disentuh, dan bisa bergeser.

Lipoma terbilang jarang muncul di kepala belakang, dan lebih sering muncul di bahu dan leher. Namun, jangan disepelekan jika terjadi di kepala belakang.

Lipoma biasanya tidak menimbulkan rasa nyeri. Namun, jika ukurannya terus membesar, dokter akan merekomendasikan operasi pengangkatan tumor.

Kista Epidermoid

Kista epidermoid merupakan benjolan, yang umumnya tumbuh di bawah kulit wajah dan kulit kepala.
Ukurannya bisa besar atau kecil, dan sering kali tidak menimbulkan rasa sakit sehingga baru disadari saat menyentuhnya.

Kista epidermoid disebabkan oleh penumpukan keratin, yaitu protein pembentuk kulit kepal.

Jika tidak mengganggu, kista ini biasanya tidak perlu diobati karena tidak berbahaya.

Kista Pilar

Sama dengan kista epidermoid, kista pilar berbentuk benjolan dan umumnya tumbuh di kulit kepala.

Kista ini juga tidak menyebabkan nyeri, tetapi bisa mengganggu penampilan apabila ukurannya mulai membesar besar.

Keratosis Seboroik

Keratosis seboroik merupakan benjolan kecil mirip tahi lalat atau kutil yang biasanya tumbuh di kepala atau leher orang lanjut usia. Bentuknya agak mirip dengan kanker kulit, tetapi tergolong jinak dan tidak berbahaya.

Benjolan ini bisa dihilangkan melalui prosedur krioterapi atau bedah listrik yang dilakukan oleh dokter.

Pilomatriksoma

Pilomatriksoma adalah tumor di folikel rambut yang bersifat jinak. Tumor ini lebih umum terjadi pada anak-anak dan remaja. Benjolan umumnya tidak menimbulkan nyeri dan sering kali muncul di leher, wajah, atau kepala. Akan tetapi, benjolan juga bisa muncul di bagian tubuh lain.

Eksostosis

Eksostosis terjadi ketika adanya pertumbuhan tulang baru yang bersifat jinak di atas tulang normal. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa nyeri, tetapi bisa juga tanpa nyeri sama sekali. Meski begitu, eksostosis umumnya tergolong jarang terjadi di kepala.

Kapan Benjolan Di Kepala Belakang Harus Berobat Ke Dokter 

BenjolanBenjolan di kepala belakang

Jika dilihat dari penjelasan di atas, sebagian benjolan di kepala belakang tidak berbahaya.

Namun, perlu diingat bahwa benjolan di belakang kepala perlu segera diperiksa dan ditangani oleh dokter, jika disertai berbagai kondisi berikut ini:

  1. Muntah
  2. Penurunan kesadaran atau pingsan
  3. Gangguan keseimbangan atau koordinasi tubuh
  4. Hilang ingatan
  5. Sakit kepala tidak membaik meski sudah minum obat pereda nyeri
  6. Benjolan makin besar atau berubah menjadi luka terbuka

Selain beberapa kondisi di atas, kamu juga perlu memeriksakan benjolan yang muncul ke dokter bila memiliki riwayat gangguan pembekuan darah, seperti hemofilia atau pernah menjalani operasi otak di area kepala.

Itulah penyebab-penyebab benjolan di kepala belakang, semoga bisa mewaspadai keadaan benjolan di kepala belakang.

Meski tidak terasa sakit, sebaiknya konsultasikan ke dokter bila kamu merasakan adanya benjolan di belakang kepala yang membuat kamu terganggu.

Editor : Rozi Kurnia

Tags :
BERITA TERKAIT