LABVIRAL.COM - DNA adalah singkatan dari deoxyribonucleic acid atau asam deoksiribonukleat, sedangkan RNA adalah ribonucleic acid atau asam ribonukleat.
Keduanya berperan dalam informasi genetik dan peranan struktural.
Berikut penjelasan lengkap mengenai perbedaan DNA dan RNA, dibahas mulai dari pengertian hingga perbedaan DNA dan RNA itu sendiri.
Apa itu DNA dan RNA?
Sebelum mengenal perbedaan DNA dan RNA, kenali itu seperti apa keduanya. Dilansir dari modul kuliah di laman Universitas Negeri Yogyakarta (UNS), deoxyribonucleic acid atau DNA adalah makromolekul berwujud benang yang sangat panjang.
Makromolekul ini terbentuk dari sejumlah besar deoksiribonukleotida. Bahan penyusunnya yaitu satu basa, satu gula dan satu gugus fosfat.
DNA sangat penting bagi makhluk hidup, bahkan bisa disamakan dengan keberadaan otak bagi tubuh. DNA mengatur segala proses di dalam tubuh dan berperan penting dalam pewarisan sifat karena membawa materi genetik dari satu generasi ke generasi selanjutnya. DNA juga senyawa polinukleotida membawa sifat-sifat keturunan khas pada kromosom.
Kumpulan DNA terbentuk menjadi gen dan sekumpulan gen membuat kromosom. Pada tubuh manusia, terdapat 23 pasang kromosom atau totalnya terdapat 46 kromosom. 22 pasang kromosom di antaranya disebut autosom. Satu kromosom lainnya disebut kromosom seks. Wanita memiliki dua kromosom X sedangkan pria memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y.
Sementara ribonucleic acid atau RNA mirip dengan DNA, tetapi memiliki perbedaan.
Sesuai namanya, unit gula pada RNA berupa ribosa, bukan deoksiribosa. Ribosa mengandung sebuah gugus 2'-hidroksil yang tidak mengandung deoksiribosa.
Selain itu, masih ada sejumlah perbedaan yang akan kita bahas pada poin selanjutnya.
Fungsi DNA dan RNA
DNA berfungsi menyimpan dan memindahkan informasi genetik yang khas, tidak hanya untuk manusia tetapi pada setiap makhluk hidup di muka bumi.
DNA menentukan karakteristik dan sifat yang diturunkan makhluk hidup. Dengan bantuan DNA, para ahli juga bisa menunjukkan perbedaan satu organisme dan organisme lainnya.
RNA juga tersusun dari materi yang sama dengan DNA dan bertanggung jawab sebagai pembawa informasi genetik, terutama pada virus.
Dikutip dari Britannica, namun RNA pada tubuh manusia juga memiliki fungsi sebagai pembawa dan penerjemah kode genetik untuk pembentukan (sintesis) protein dalam sel.
Lokasi DNA dan RNA
Sebagian besar DNA terletak di inti sel (nukleus). Di dalam inti sel tersebut, DNA disusun menjadi struktur padat disebut sebagai kromosom.
DNA juga bisa ditemukan pada mitokondria. Organ sel (organel) ini mengambang bebas dalam cairan sitoplasma yang mengelilingi nukleus.
Baca Juga: Ciri-ciri iPhone Kena Blokir IMEI yang Perlu Kamu Tahu!
Sedangan RNA dalam sel bisa ditemukan pada lokasi yang berbeda, tergantung pada jenisnya.
RNA bisa berada di nukleus, sitoplasma, atau ribosom.
Struktur DNA dan RNA
Perbedaan antara DNA dan RNA terlihat dari strukturnya. Struktur DNA adalah heliks ganda bentuk -B, yakni dua buah molekul beruntai yang terdiri dari rantai panjang nukleotida.
Baca Juga: Ciri-ciri iPhone Kena Blokir IMEI yang Perlu Kamu Tahu!
Sebaliknya, struktur RNA umumnya berbentuk heliks tunggal bentuk -A yang terdiri dari rantai nukleotida yang lebih pendek. Nukleotida sendiri merupakan struktur pembentuk DNA dan RNA yang penting untuk perkembangan sel pada tubuh manusia dan penggantian jaringan rusak.
Komposisi Gula DNA dan RNA
DNA mengandung gula deoxyribose (deoksiribosa), sedangkan RNA mengandung gula ribose (ribosa).
Satu-satunya perbedaan DNA dan RNA ini terletak pada gugusnya. Ribosa memiliki satu gugus -OH yang lebih banyak daripada deoksiribosa.
Baca Juga: Cara Melihat Status WA Diam-diam dengan Mode Pesawat dan Aplikasi Pihak Ketiga
Ini membuat RNA lebih tidak stabil dalam basa, sebab ribosa lebih reaktif dibandingkan deoksiribosa atau DNA.
Komposisi Basa DNA dan RNA
Perbedaan DNA dan RNA juga terlihat dari komposisi pasangan basa nitrogen yang dimilikinya.
DNA memiliki empat basa, yakni guanin (G), sitosin (C), adenin (A), dan timin (T). Dalam struktur heliks ganda, basa akan saling membentuk pasangan, yakni GC (guanin-sitosin) dan AT (adenin-timin).
RNA juga memiliki susunan basa yang hampir sama, tetapi basa keempat atau timin (T) digantikan dengan urasil (U). Urasil berbeda dari timin karena tidak memiliki gugus metil pada cincinnya.
Perkembangan DNA dan RNA
Salah satu kemampuan unik yang dimiliki oleh DNA yakni memperbanyak diri (replikasi) dengan bantuan enzim polimerase dalam DNA.
Sementara itu, RNA tidak melakukan proses replikasi, tetapi menyalin informasi genetik DNA ke dalam bentuk RNA (transkripsi).
Baca Juga: Begini Cara untuk Backup dan Restore WhatsApp dengan Mudah di Google Drive
Hal ini juga dilakukan dengan bantuan enzim polimerase RNA, inilah yang menjadikan RNA sebagai membawa informasi genetik.
RNA menjadi salinan DNA yang dibentuk dari sel tubuh manusia atau makhluk hidup lainnya.
Reaktivitas DNA dan RNA
Perbedaan DNA dan RNA juga berkaitan dengan sifat pengaktifan kembali atau reaktivasi molekul pembentuknya.
Ikatan CH dalam DNA membuat strukturnya stabil terhadap enzim yang menyerangnya. Alur kecil pada heliks DNA berfungsi melindungi agar enzim tidak mudah menempel.
Baca Juga: Outline Skripsi: Panduan Menyusun Kerangka Skripsi yang Efektif, Kamu Tidak Perlu Bingung Lagi
Sebaliknya, ikatan OH dalam RNA membuat molekul lebih reaktif. RNA tidak stabil dalam basa dan alurnya yang besar, juga membuatnya lebih rentan pada serangan enzim.
Meski begitu, RNA memiliki sifat reaktivitas tinggi (mudah mengalami reaksi kimia) sehingga terus diproduksi, digunakan, dan didaur ulang kembali.
Ketahanan DNA dan RNA Terhadap Ultraviolet
Pada umumnya, molekul DNA lebih rentan mengalami kerusakan, dibandingkan dengan RNA yang relatif lebih tahan saat terpapar sinar ultraviolet (UV).
Meski begitu, tubuh memiliki mekanisme untuk terus memperbaiki kerusakan DNA tersebut.
Baca Juga: Kamu Wajib Tahu! Begini Cara Mudah Mengatasi Laptop Tidak ada Suara saat Memutar Video
Namun, kerusakan yang tidak bisa diperbaiki bisa memicu mutasi. Akibatnya, rusaknya DNA ini dapat menyebabkan sel normal berkembang jadi sel kanker.
Tes DNA menjadi salah satu cara untuk mencegah dan menentukan perawatan kanker. Prosedur ini juga membantu diagnosis kelainan genetik yang diturunkan dalam keluarga.
Inilah penjelasan lengkap mengenai perbedaan DNA dan RNA. Meski mirip, ada sejumlah perbedaan DNA dan RNA, mulai dari sisi letak, bentuk, komposisi hingga kadarnya. Semoga bermanfaat.***
Editor : Rozi Kurnia