LABVIRAL.COM - Sebuah studi baru yang menunjukkan bahaya pada hati karena makan makanan cepat saji (fast food).
Studi ini menemukan bahwa makan setidaknya 20 persen dari total kalori harian dari makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko penyakit hati berlemak nonalkohol, suatu kondisi yang berpotensi mengancam jiwa di mana lemak menumpuk di hati.
Penyakit ini dapat menyebabkan sirosis dan komplikasinya, termasuk gagal hati dan kanker hati. Selain itu, orang dengan obesitas atau diabetes lebih rentan terhadap efek berbahaya dari makanan cepat saji pada hati.
Baca Juga: Awas! Sekitar 67 Bakteri Bisa Bersarang di Pusar Kalau Tidak Dibersihkan
"Harapan saya adalah bahwa penelitian ini mendorong orang untuk mencari pilihan makanan yang lebih bergizi dan sehat," kata peneliti utama Ani Kardashian, MD, dengan Keck Medicine di University of Southern California.
Dilansir Labviral.com dari laman WebMD, menurutnya mengonsumsi makanan fast food meningkat selama pandemi ketimbang makan makanan yang sehat dan bergizi di seluruh Amerika Serikat.
Selain itu, para peneliti menganalisis data tentang pola diet seseorang dan pengukuran hati berlemak kepada hampir 4.000 orang dewasa.
Baca Juga: 4 Penyakit yang Sering Muncul di Musim Pancaroba
Hampir 30 persen dari mereka mendapat 20 persen atau lebih dari total kalori harian mereka dari makanan cepat saji, seperti burger, kentang goreng, pizza, dan sejenisnya.
Hasil penelitian menemukan bahwa orang dengan obesitas atau diabetes mengambil seperlima atau lebih kalori harian mereka dari makanan cepat saji memiliki tingkat lemak yang sangat tinggi di hati mereka, dibandingkan dengan mereka yang makan lebih sedikit atau tidak ada mengonsumsi makanan cepat saji.
Populasi umum mengalami peningkatan dalam lemak hati ketika seperlima atau lebih dari pola makan mereka terdiri dari makanan cepat saji.
Baca Juga: Termasuk Rukun Iman, Inilah 10 Nama Malaikat Beserta Tugas-tugasnya
Temuan ini sangat "mengkhawatirkan" mengingat peningkatan konsumsi makanan cepat saji selama 50 tahun terakhir terlepas dari status sosial ekonomi, kata Kardashian.
"Jika orang makan satu kali sehari di restoran cepat saji, mereka mungkin berpikir mereka tidak membahayakan. Namun, jika satu kali makan itu sama dengan setidaknya seperlima dari kalori harian mereka, mereka membahayakan hati mereka," jelas dia.
Sementara, Nancy Reau, MD, dari Rush University Medical Center di Chicago menyarankan, orang-orang mulailah untuk lebih peduli tentang kesehatan, misalnya membaca label makanan atau mengatur jumlah kalori harian serta memilih makanan yang lebih sehat.
Baca Juga: Studi: Manfaat Kacang Kenari, Bikin Panjang Umur
Sependapat dengan Reau, Lisa Ganjhu, DO, dari NYU Langone Health di New York City mengatakan, makanan cepat saji dapat menyebabkan perlemakan hati.
"Saya sangat percaya bahwa makanan cepat saji dapat menyebabkan perlemakan hati. Ini berjalan beriringan, dan saya menasihati dan melatih pasien saya tentang diet sehat dan olahraga, dan saya cukup sukses," katanya.
"Jika pasien saya sering makan di gerai makanan cepat saji, saya mengingatkan dan membantu mereka menemukan sesuatu yang sehat. Ketika pasien melihat manfaat dari mengurangi lemak dan mengurangi karbohidrat, mereka lebih cenderung untuk terus fokus melanjutkan," tukas Lisa.
Editor : Arief Munandar