LABVIRAL.COM - Kulit kering dapat menyebabkan telapak kaki pecah-pecah, terutama di area tumit. Sebagian besar orang tidak menganggap masalah telapak kaki atau tumit pecah-pecah sebagai masalah serius.

Kulit kaki pecah-pecah bukan hanya dianggap mengganggu penampilan, tetapi juga dapat membuat tidak nyaman dan tidak percaya diri saat bertelanjang kaki. Dalam kasus yang sangat parah, bahkan bisa menyebabkan rasa sakit.

Ciri utama telapak kaki pecah-pecah adalah adanya kapalan atau kulit yang menebal dan kering pada telapak kaki. Ketika berjalan, bantalan tumit dapat mengembang dan retak, sehingga menyebabkan permukaan kulit pecah.

Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Asam Urat di Kaki secara Alami, Bisa Dicoba Lho!

Baca Juga: 8 Manfaat Merendam Kaki dengan Air Garam, Bisa Bikin Mulus

Apakah kamu mengalami kondisi ini dan ingin mengetahui cara mengobatinya? Simak ulasan berikut mengenai penyebab telapak kaki pecah-pecah dan cara mengatasinya.

Penyebab Telapak Kaki Pecah-pecah

• Hidup di Daerah yang Lembap atau Panas

Penurunan kadar minyak di permukaan kulit biasanya merupakan penyebab telapak kaki pecah-pecah. Kondisi ini salah satunya dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti tinggal di tempat yang terlalu lembap atau terpapar sinar matahari langsung.

Udara yang terlalu lembap atau panas dapat mengeringkan kulit, sehingga menyebabkan pecah-pecah di telapak kaki.

• Penuaan

Telapak kaki pecah-pecah disebabkan oleh kulit kering. Kulit kering ini bisa terjadi karena usia.

Seiring bertambahnya usia, kulit menjadi kering dan kurang elastis karena perubahan hormonal. Hal ini juga memengaruhi kulit telapak kaki, menyebabkan pecah-pecah.

• Dehidrasi kulit

Kekurangan cairan, juga dikenal sebagai dehidrasi kulit, dapat menyebabkan tumit pecah-pecah. Hal ini menyebabkan kelembapan berkurang, kulit mengeras dan menebal untuk melindunginya.

Dalam situasi ini, kapalan terjadi, sehingga dapat menyebabkan retakan pada telapak kaki.

• Iritasi akibat detergen atau air

Telapak kaki dapat pecah-pecah karena iritasi yang disebabkan oleh penggunaan sabun atau air terlalu lama, yang mengurangi kelembapan kulit. Kulit yang tidak mendapatkan perawatan yang tepat akan memperparah kondisi ini.

Retakan di area tumit menjadi semakin tak terhindarkan ketika kaki pecah dibiarkan dan aktivitas penggunaan detergen atau air terus dilakukan.

• Alas kaki yang kurang pas

Kulit kaki bisa pecah-pecah jika kamu mengenakan alas kaki atau sepatu yang tidak mendukung.

Misalnya, jika bantalan sepatu terlalu keras, sepatu terlalu longgar, atau sepatu terlalu ketat. Kondisi tersebut dapat menyebabkan gesekan terus menerus pada kulit telapak kaki.

Ini dapat menyebabkan kulit telapak kaki, utamanya tumit, menebal, mengeras, dan pecah.

Baca Juga: 10 Manfaat Baby Oil untuk Orang Dewasa, Bisa Sembuhkan Kulit Lecet?

Baca Juga: 10 Manfaat Mengkudu yang Jarang Diketahui, dari Kesehatan Kulit hingga Jantung

Cara Mengatasi Telapak Kaki Pecah-pecah

Selama kulit kakimu terhidrasi dengan baik, telapak kaki yang pecah dapat sembuh sendiri secara bertahap.

Secara teratur gunakan pelembap atau moisturizer untuk menjaga kulit kaki terhidrasi dan lembap. Pelembap tersedia dalam bentuk krim, losion, dan salep, dan dapat membantu menjaga dan mengunci kelembapan kulit.

Selain itu, pelembap dapat membantu memperbaiki kulit yang retak. Menurut Journal of Family Practice, kulit kering, retak, dan ketidaknyamanan juga dapat diatasi dengan krim emolien.

Untuk mencegah kulit kaki pecah-pecah, ada beberapa cara:

• Secara teratur, bersihkan tumit dengan scrub atau batu apung khusus untuk kaki.
• Hindari berdiri atau duduk dengan menyilang kaki terlalu lama dan gunakan pelindung kaki saat melakukan kontak dengan air.
• Untuk melindungi tumit, kenakan sisipan sepatu.
• Kenakan kaus kaki yang empuk dan diuji klinis.
• Hindari menggaruk kulit kering karena akan memperburuk keadaan.
• Meminum air putih secara teratur untuk memenuhi kebutuhan cairan Anda setiap hari.

Jika kulit kaki kamu pecah-pecah dan menyebabkan luka terbuka, jangan ragu untuk periksakan secepatnya ke dokter spesialis kulit.

Editor : Efendi AW