LABVIRAL.COM Memberi nafkah yang halal untuk keluarga harus diusahakan oleh setiap laki-laki yang sudah membangun rumah tangga.
Terkait persoalan ini, Islam tak main-main karena halal dan haramnya suatu harta berulang kali ditegaskan Allah Swt dalam Al-Qur’an.
Berikut HoedHoed.com bagikan penjelasan tentang betapa pentingnya nafkah yang halal untuk keluarga. Simak sampai habis ya!
Kewajiban Memberi Nafkah yang Halal
Memberi nafkah yang halal kepada keluarga merupakan kewajiban bagi para suami. Lebih dari sekadar halal, nafkah yang diberikan juga harus baik mulai dari cara mendapatkan hingga dzatnya.
"Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang terbatas rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak membebani kepada seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang diberikan Allah kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan setelah kesempitan." (QS. At-Talaq ayat 7).
Rasulullah saw bersabda, “Nafkah yang diberikan seorang kepala rumah tangga kepada keluarganya bernilai sedekah. Sungguh, seseorang diberi ganjaran karena meski sesuap nasi yang dia masukkan ke dalam mulut keluarganya.’” (HR. Muttafaq alaih).
Keutamaan memberi nafkah yang halal bagi keluarga bisa mengantarkan seseorang menuju surganya Allah.
Dari Abu Sa’id ra, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang mengasuh tiga putri, lalu mendidik, kemudian mengawinkan, dan memperlakukan tiga putrinya itu, maka ia berhak mendapat surga,” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
Betapa pentingnya nafkah halal bagi keluarga sampai-sampai Nabi Muhammad menekankan perkara ini dalam riwayat yang lain.
Rasulullah saw bersabda, “Dinar yang engkau infakkan di jalan Allah, dinar yang engkau infakkan untuk membebaskan budak, dinar yang engkau sedekahkan kepada orang miskin, dan dinar yang engkau nafkahkan kepada keluargamu, pahala yang paling besar adalah dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu.” (HR Muslim, Ahmad dan Baihaqi).
Dampak Negatif Jika Nafkah tidak Halal
Bukan persoalan sepele, nafkah yang halal untuk keluarga bisa mendatangkan banyak keberkahan.
Sebaliknya, nafkah yang haram memiliki dampak negatif sebagaimana dijelaskan dalam poin-poin berikut:
1. Mengikuti Jalan Setan
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah ayat 168)
2. Termasuk Dosa Besar
Rasulullah saw bersabda, “Jauhilah tujuh dosa yang membinasakan!” Mereka berkata, “Wahai Rasulullah, apa saja dosa yang membinasakan tersebut?” Beliau bersabda, “(1) Syirik kepada Allah, (2) sihir, (3) membunuh jiwa yang haram untuk dibunuh kecuali jika lewat jalan yang benar, (4) makan riba, (5) makan harta anak yatim, (6) lari dari medan perang, (7) qadzaf (menuduh wanita mukminah yang baik-baik dengan tuduhan zina).” (HR. Bukhari, dan Muslim).
3. Disiksa di Neraka
Apabila seseorang makan sesuatu dari harta yang tidak halal, maka makanan yang menjadi daging akan membawa keburukan baginya.
Rasulullah saw bersabda, “Wahai Ka’ab bin Ujroh, sesungguhnya daging badan yang tumbuh berkembang dari sesuatu yang haram akan berhak dibakar dalam api neraka.” (HR. Tirmidzi).
Demikian penjelasan akan kewajiban memberi nafkah halal untuk keluarga. Harta yang sedikit namun halal jauh lebih baik jika dibanding harta yang banyak tetapi haram.
Editor : Dian Eko Prasetio