Dalam sebuah riwayat dari Aisyah ia berkata, “Bulan yang paling dicintai oleh Rasulullah saw untuk berpuasa sunnah adalah bulan Syaban. Kemudian beliau menyambungnya dengan puasa Ramadan.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah).
Baca Juga: Hukum Pamer Kekayaan dalam Pandangan Islam, Benarkah Termasuk Syirik?
4. Diangkatnya Catatan Amal Manusia
Keutamaan puasa bulan Syakban yang selanjutnya ialah bisa menambah bobot amal baik yang di akhirat kelak akan ditimbang.
Dari Usamah bin Zaid ra berkata, “Wahai Rasulullah, saya tidak pernah melihat engkau berpuasa satu bulan dari berbagi bulan sebagaimana puasa anda dari bulan Syakban.” Beliau menjawab, “Syakban itu bulan yang dilupakan manusia di antara Rajab dan Ramadan. Syakban adalah bulan yang di dalamnya amal-amal dilaporkan kepada Tuhan semesta alam, maka aku senang amalku dilaporkan sementara aku sedang dalam kondisi berpuasa.” (HR An-Nasai, Abu Dawud, dan Ibnu Khuzaimah).
5. Mengendalikan Hawa Nafsu
Hikmah menjalankan puasa sunnah di bulan Syakban selanjutnya yakni bisa mengendalikan hawa nafsu.
Sebagaimana diketahui, mengendalikan hawa nafsu merupakan salah satu jihad yang sangat berat dan mulia.
Dengan berpuasa, nafsu yang biasanya menjerumuskan manusia seperti ingin marah, membenci, berkata kasar dan seterusnya bisa dikendalikan.
Segitu dulu penjelasan keutamaan puasa bulan Syakban yang perlu kamu ketahui. Semoga bisa menjadi motivasi.***
Editor : Dian Eko Prasetio