Bertahun-tahun kemudian, Aatrox menyerap lebih banyak manusia lagi—pria dan manusia yang memiliki ketahanan yang hebat.
Meski pemahamannya akan sihir itu saat mash hidup sangat terbatas, kini dia menguasai pengendalian manusia dalam sekejap, dan dalam pertarungan dia memahami dapat memakan korbannya dan menjadi lebih besar dan lebih kuat.
Aatrox berkelana, terus mencari tanpa menyerap, tanpa akhir, untuk kembali ke wujud Ascended sebelumnya… tapi teka-teki pedang itu ternyata tak bisa diselesaikan, kemudian dia memahami tak akan pernah bisa terbebas darinya.
Daging yang dia curi dan bentuk mulai terlihat seperti hinaan akan tubuh lamanya yang agung—sebuah kerangkeng yang sedikit lebih besar dari pedangnya. Keputusasaan dan amarah tumbuh di dalam hatinya. Kekuatan agung yang dahulu dimilikinya telah hilang, begitu pula seluruh kenangannya.
Baca Juga: 6 Game untuk Streamer Pemula
Marah akan ketidakadilan itu, dia memutuskan sebuah solusi yang hanya bisa muncul dari keputusasaan seorang tahanan. Jika tidak bisa menghancurkan pedang itu dan membebaskan dirinya, maka dia harus menerima kegelapan itu.
Kini, Aatrox menjalani tujuan kegelapan itu, membawa peperangan dan kematian ke mana pun dia pergi. Dia mengikuti harapan kosong: jika bisa memandu semua manusia ke dalam perang akhir yang membawa kiamat—di mana semua, semua hal akan hancur—mungkin dia dan pedang itu juga akan musnah.***
Editor : Rozi Kurnia