LABVIRAL.COM - Di Indonesia, terdapat beberapa jenis bahan bakar minyak (BBM), dan yang paling populer digunakan dan tersedia di berbagai daerah ialah produk dari Pertamina.
Pertamina mempunyai beberapa jenis bahan bakar bensin, diantaranya: Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo dan Pertamax Raxing. Kelima jenis bahan bakar tersebut ialah jenis yang paling umum digunakan oleh masyarakat.
Tahukah kamu, dari kelima jenis bahan bakar tersebut, kamu tak boleh sembarang menjadikannya bahan bakar kendaraan kamu. Karena, tiap masing-masing bahan bakar memiliki kandungan oktan yang berbeda-beda.
Baca Juga: Anti Boros-boros Club! Simak Tips Hemat Bensin Mobil
Nah kandungan yang berbeda tersebut pula harus disesuaikan dengan kebutuhan dari mesin kendaraanmu sendiri. Jika kamu menggunakan jenis bensin yang tidak sesuai dengan kebutuhan mobilmu, makan akan ada beberapa masalah yang muncul, salah satunya performa kendaraan tidak akan baik.
Pada dasarnya, setiap kendaraan memiliki spesifikasi kebutuhan bahan bakar yang berbeda-beda. Untuk itu, penting untuk kamu menyesuaikan bahan bakar sesuai dengan spesifikasi kebutuhan mobil kamu sendiri.
Bagaimana cara mengetahui spesifikasi kebutuhan bahan bakar dari kendaraanmu?
Nah, biasanya saat kamu ingin membeli mobil atau saat kamu melihat peluncuran mobil, produsen akan menjelaskan terkait spesifikasi mobil tersebut, termasuk spesifikasi kebutuhan bahan bakarnya. Nah dari situ, kamu bisa menyesuaikan bahan bakar apa yang tepat untuk kamu gunakan.
Baca Juga: Simak Tips Hemat Bahan Bakar, Kala Bensin Boros Bikin Jengkel
Perlu diketahui, sebelum memasarkan mobil atau motor, biasanya produsen sudah melakukan riset dan penentuan spesifikasi, kemudian merekomendasikan bahan bakar yang cocok digunakan konsumen.
Kebutuhan bahan bakar mobil akan disesuaikan dengan oktan yang terkandung di dalam bahan bakar itu. Tujuannya agar menyesuaikan kinerja rasio pada mesin mobil tersebut.
Oktan merupakan satu molekul penyusun bahan bakar bensin yakni Oktana (C8). Bilangan oktan menentukan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan pada bensin sebelum terbakar spontan.
Sementara rasio kompresi mesin adalah istilah teknis yang menunjukkan perbandingan antara volume silinder ketika piston berada di titik terendah dengan volume silinder saat piston ada di titik paling atas.
Baca Juga: Motor Injeksi Kehabisan Bensin Dijalan? Nggak Usah Panik, Terapkan Cara Ini!
Contohnya, mesin 2.000 cc empat silinder, masing-masing silinder volumenya 500 cc. Pada saat piston berada di bawah setiap piston terisi penuh campuran bensin dan udara sebanyak 500 cc, namun ketika piston berada di atas volumenya menjadi 50 cc. Hal itu menandakan rasio kompresi mesin tersebut 10:1.
Singkatnya, jika rasio kompresi tinggi, maka teknologi yang digunakan mesin tergolong canggih, sebab menghasilkan emisi lebih rendah. Untuk itu, bensin yang digunakan juga oktannya harus lebih tinggi.
Nah, berapa sih kandungan oktan pada masing-masing jenis bensin di atas? Berikut Labviral.com punya catatan terkait kandungan oktan yang terdapat pada bahan bakar Pertamina.
Baca Juga: Isi Bensin, Haruskah Full Tank?
1. Premium berwarna kuning, oktan 88 untuk rasio kompresi mesin 9:1.
2. Pertalite berwarna hijau, oktan 90 untuk rasio kompresi mesin 9:1 sampai 10:1.
3. Pertamax berwarna biru, oktan 92 untuk rasio kompresi mesin 10:1 sampai 11:1
4. Pertamax Turbo berwarna merah, oktan 98 untuk rasio kompresi mesin 11:1 sampai 13:1
5. Pertamax Racing oktan 100 untuk rasio kompresi mesin 13:1 ke atas.
Nah, itu dia kandungan masing-masing oktan dari setiap bahan bakar Pertamina. Jadi jenis bensin dengan kandungan oktan berapa yang cocok dengan kendaraanmu? Semoga bermanfaat.
Editor : Bonifasius Sedu Beribe