LABVIRAL

Tips Paten Rawat Mobil Matic, Langsung Dari Sang Ahli

Pemilik harus rajin-rajin untuk memberikan perawatan yang ekstra terhadap kendaraan jenis matic untuk mengurangi terjadinya kerusakan yang fatal

LABVIRAL.COM, Tren kendaraan dengan transmisi automatik (matic) kini memang sedang digandrungi banyak orang dibandingkan dengan transmisi manual. faktor kepraktisan menjadi salah satu penyebabnya.

Pemilik harus rajin-rajin untuk memberikan perawatan yang ekstra terhadap kendaraan jenis ini untuk mengurangi terjadinya kerusakan yang fatal, seperti terjadinya kebocoran pada oli transmisi matik. Jika adanya kebocoran, maka akan timbul tanda-tanda seperti ketika melakukan perpindahan tuas timbul suara kasar pada bagian transmisi.

"Misalnya tiba-tiba saat ingin memindahkan tuas dari P ke D tiba-tiba muncul suara dan getaran, atau bahkan saat tuas transmisi dipindah dari N ke D, atau N ke R. Dengan begitu harus waspada terutama jika timbulnya suara ini secara terus menerus," kata Technical Specialist PT. Pertamina Lubricants (PTPL), Brahma Putra Mahayana.

Baca Juga: Cara Nyetir Mobil Matic di Turunan Curam, Kuncinya Jangan Panik!

Kebocoran pada cairan transmisi juga bisa dianggap sepele. Oli transmisi pada mobil matik sangat vital karena mobil tak bisa bekerja dengan sempurna jika volumenya berkurang. Volume oli transmisi harus pas agar bisa berfungsi dengan baik, jadi sedikit saja kebocoran transmisi pada mobil matik bisa menimbulkan masalah yang cukup serius.

Biasanya, ketika masalah ini terjadi mobil dalam keadaan dingin transmisi tidak berfungsi atau mobil tidak mau jalan. Sementara ketika mesin panas, mobil baru berjalan normal. Penyakit seperti ini sering terjadi pada tahapan lanjut.

Baca Juga: Transmisi Mobil Matic, Ketahui Cara Cek Kesehatannya

"Bagi pengguna mobil matik, diharapkan selalu rutin melakukan pengecekan terhadap transmisi, terutama mengganti oli transmisi sesuai dengan anjuran pabrikan mobil. Jika sudah mulai ada tanda-tanda seperti di atas, sebaiknya langsung membawa mobil ke bengkel agar cepat teratasi," ujar dia.

Untuk meminimalisir hal tersebut, pemilik disarankan untuk melakukan perawatan berkala pada mobil itu setiap setiap 20.000 km.

"Pada mobil matic, system transmisi juga bisa mengalami keausan, imbasnya akan ada partikel misalkan kotoran seperti debu halus yang merupakan produk keausan tersebut. Lama kelamaan debu ini akan bisa mengubah properties Pelumas seperti viskositas, warna, dan lainnya. Contohnya warna, apabila oli matic menjadi lebih gelap ada baiknya transmisi matik melakukan flushing atau pengurasan oli secara total," jelas dia.

Editor : Bonifasius Sedu Beribe

Tags :
BERITA TERKAIT