LABVIRAL

6 Jenis Baterai Mobil Listrik yang Perlu Diketahui

Ilustrasi kendaraan mobil listrik (Sumber : Twitter/Teslanews10)

LABVIRAL.COM - Baterai merupakan salah satu komponen penting pada mobil listrik. Komponen ini jadi sumber energi untuk menggerakkan kendaraan yang diklaim ramah lingkungan ini. 

Baterai yang digunakan oleh mobil listrik memiliki jenis yang beragam tergantung dengan sistem mobil. Salah satu jenis baterai mobil listrik yang paling banyak digunakan adalah lithium-ion.

Selain itu, masih ada beberapa jenis baterai mobil listrik yang perlu diketahui. Apa saja itu? Berikut enam jenis baterai pada mobil listrik dilansir dari laman Wuling.

1. Lithium-ion (Li-ion)

Seperti yang sudah disinggung di atas, jenis baterai yang satu ini paling sering digunakan pada mobil listrik. Baterai Lithium-ion sangat populer karena memiliki kepadatan energi yang tinggi, berat ringan, dan umur panjang.

Selain itu, baterai ini juga mudah diisi ulang dan memiliki waktu pengisian yang lebih cepat daripada jenis baterai lainnya.

Baterai mobil listrik ini terbuat dari karbon dan lithium yang sangat reaktif yang dapat menyimpan banyak energi. Namun, baterai ini juga memiliki kelemahan berupa harga mahal, sensitif terhadap suhu tinggi, dan rentan mengalami kerusakan jika tidak digunakan dalam waktu lama.

2. Nickel-Metal Hydride (NiMH)

Baterai NiMH memiliki kepadatan energi yang lebih rendah daripada Li-ion, sehingga mobil yang menggunakan baterai ini cenderung memiliki jarak tempuh yang lebih pendek. Namun, baterai ini lebih tahan lama daripada Li-ion.

Baterai ini menggunakan hidrogen untuk menyimpan energi, dengan nikel dan logam lain (seperti titanium) sebagai elektroda. Baterai ini memiliki keunggulan berupa biaya rendah, ramah lingkungan, dan tahan terhadap overcharging.

Meski begitu, baterai ini juga memiliki kelemahan berupa bobot berat, kapasitas rendah, efisiensi rendah, dan umur pendek.

Baca Juga: 5 Fakta Pabrik Baterai Mobil Listrik Pertama di Indonesia yang Diresmikan Jokowi

3. Lead Acid

Lead Acid merupakan jenis baterai yang sudah lama digunakan pada mobil konvensional dan bisa digunakan pada mobil listrik. Baterai tertua yang digunakan untuk kendaraan listrik ini terbuat dari timbal dan asam sulfat sebagai elektroda.

Baterai ini memiliki keunggulan berupa harga murah, mudah didaur ulang, dan mudah diisi ulang. Sementara, kelemahan baterai ini, yakni memiliki bobot sangat berat, kapasitas sangat rendah, efisiensi sangat rendah, dan umur sangat pendek.

4. Solid-State

Baterai ini merupakan jenis baterai terbaru yang masih dalam tahap pengembangan. Solid-State menggunakan elektrolit padat sebagai penghantar ion antara elektroda. 

Baterai ini diharapkan memiliki keunggulan berupa bobot sangat ringan, kapasitas sangat besar, efisiensi sangat tinggi, dan umur sangat panjang. Namun, baterai ini masih menghadapi tantangan berupa biaya produksi yang sangat mahal dan teknologi yang belum matang.

5. Baterai Nickel-Cadmium

Jenis baterai yang satu ini menggunakan nikel oksida hidroksida dan kadmium sebagai elektroda. Baterai ini memiliki keunggulan berupa daya tahan yang baik terhadap siklus pengisian ulang dan suhu ekstrem.

Sementara, kelemahannya, yaitu bobot cukup berat, kapasitas cukup rendah, efisiensi cukup rendah, dan umur cukup pendek. Selain itu, baterai ini juga tidak ramah lingkungan karena mengandung kadmium yang bersifat racun.

6. Ternary lithium-ion (NMC)

Jenis yang terakhir ada Ternary lithium-ion (NMC). Baterai ini termasuk salah satu jenis baterai mobil listrik yang paling populer di pasar.

Baterai NMC memiliki keunggulan berupa kapasitas tinggi, tegangan tinggi, stabilitas termal baik, dan biaya rendah dibandingkan dengan baterai Li-ion lainnya. Baterai NMC juga mengandung nikel yang merupakan elemen penting untuk meningkatkan kinerja baterai Li-ion.***

Editor : Yusuf Tirtayasa

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI