LABVIRAL.COM - Pulau merupakan sebuah tempat di daratan yang dikelilingi oleh air dengan luas lebih kecil dari benua dan lebih besar dari terumbu karang yang dilihat dari sudut geografis perbedaan pulau dengan benua adalah ukuran. Kumpulan beberapa pulau dinamakan pulau-pulau atau kepulauan.
Indonesia sendiri merupakan negara yang dikenal sebagai negara kepulauan. Sudah sejak lama, Indonesia memiliki ribuan pulau yang tersebar luas di berbagai wilayah tanah air. Pada 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat bahwa jumlah pulau yang dimiliki Indonesia mencapai 17.001 pulau.
Jika dirinci setidaknya terdapat, 17.001 pulau yang ada di Indonesia, dan enam diantaranya merupakan enam pulau besar yang ada di Indonesia adapun enam pulau tersebut diantaranya, Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Timor, dan Papua.
Baru-baru ini Indonesia cukup viral karena memiliki pulau terkecil di dunia, yang berada di wilayah kalimantan. Pulat tersebut adalah pulau simping.
Pulau Simping menjadi pulau terkecil di Indonesia, pulau tersebut terletak di Singkawang, Kalimantan Barat. Pulau ini menjadi istimewa karena bukan hanya pulau terkecil di Indonesia, tapi juga pulau terkecil di dunia.
Pulau Simping memiliki luas hanyalah 0,5 hektare dan dikelilingi lautan, yang menjadi bagian dari Teluk Mak Jantu. Pulau Simping dulunya terkenal dengan nama pulau Kelapa Dua. Mulanya pulau ini berpenghuni, sampai akhirnya mengalami abrasi dan ditinggalkan oleh penduduknya.
Pulau Simping mendapat predikat pulau terkecil di dunia dan sudah diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pulau simping juga memiliki keunikannya tersendiri.
Pulau Terkecil di Dunia Pulau Simping menawarkan panorama pantai dan laut yang indah dengan pepohonan yang berjajar asri dan menyejukkan mata. Pasir yang lembut dan bebatuan besar, melengkapi keindahan pulau ini. Perairan di pulau ini cukup dangkal dan tenang, sehingga cocok dijadikan tempat untuk bermain air atau sekadar bersantai-santai.
Saat menjelajahi pulau kecil ini, kamu akan menemukan klenteng yang biasanya digunakan umat Tionghoa untuk beribadah.
Editor : Yusuf Tirtayasa