LABVIRAL

Ilmuwan Bilang, Mobil Listrik Bukan Solusi Atasi Emisi

ilustrasi mobil listrik hybrid (Sumber : Autocar India)

LABVIRAL.COM - Kendaraan modern saat ini, baik roda dua maupun roda empat secara serempak mulai beralih menggunakan penggerak teknologi motor listrik.

Teknologi motor listrik yang menggunakan daya dari baterai yang sisipkan dibawah lantai kendaraan tersebut menjadi sebuah solusi untuk kendaraan masa depan yang ramah lingkungan.

Selain itu, banyak negara yang juga mendukung langkah peralihan teknologi kendaraan bermotor konvensional menuju kendaraan listrik yang mampu mengurangi emisi saat ini.

Baca Juga: Mau Konversi Mobil Listrik, Siapkan Dulu Dana Rp300 Juta

Namun, baru-baru ini terdapat statemen baru dari Kepala Ilmuwan Toyota, Gill Pratt, dalam forum World Economic Forum di Davos, Swiss.

Dikutip Automotive News, Pratt berpendapat bahwa strategi all EV yang diumumkan oleh beberapa produsen mobil akan gagal mencapai tujuan pengurangan emisi.

Gill Pratt menganalogikan ketika dalam satu lingkungan terdapat 100 kendaraan bermesin konvensional yang memiliki rata-rata emisi gas buang 250 gr co2 per kilometer. Dan jika tersedia lithium untuk menghasilkan baterai 100 kWh, baterai tersebut hanya bisa digunakan oleh satu mobil listrik murni.

Baca Juga: 5 Fakta Pabrik Baterai Mobil Listrik Pertama di Indonesia yang Diresmikan Jokowi

Selain itu, tingkat penurunan emisinya pun tak seberapa, hanya menjadi 248,5 g/km karena cuma satu mobil yang diganti jadi mobil listrik dengan material lithium yang tersedia, sementara 99 sisanya masih pakai mesin bakar.

Namun, jika baterai berkapasitas 100 kWh tersebut digunakan untuk mobil hybrid yang satu pekatnya hanya butuh 1,1 kWh, maka baterai tersebut bisa digunakan untuk 90 mobil hybrid.

Editor : Bonifasius Sedu Beribe

Tags :
BERITA TERKAIT