LABVIRAL

Apa Dampak Jika Mata Uang Kian Melemah? Simak Penjelasan Berikut!

Illustrasi Rupiah (Sumber : Pixabay)

Sebab, bila mengandalkan surplus dari neraca nonmigas utamanya komoditas mentah hasil perkebunan, seperti batubara atau CPO, sewaktu-waktu bisa terpengaruh oleh harga komoditas internasional yang berfluktuatif.

Ketika harga komoditas global tinggi, bisa meraup untung, dan sebaliknya. Jika pelemahan nilai tukar rupiah juga terus berlanjut, potensi mengalami defisit akan lebih besar.

Memicu PHK

Satu hal yang merisaukan akibat turunnya nilai tukar rupiah adalah munculnya pemutusan hubungan kerja.

Seperti ulasan di atas, pelemahan rupiah bisa menyebabkan produsen harus mengeluarkan biaya tinggi untuk produksinya dan berakibat pada naiknya harga jual produk sehingga inflasi meningkat dan daya beli masyarakat tergerus.

Bila daya beli masyarakat tergerus, mereka akan mengurangi konsumsinya, dan banyak barang yang tidak habis terjual.

Jika produsen masih banyak stok, produksi berkurang atau bahan terhenti. Jika demikian, mau tidak mau industri akan mengurangi jumlah karyawannya.

Baca Juga: Berapa Lama Orang Bisa Bertahan Tanpa Tidur?

Depresiasi rupiah berdampak pada ekspor dan impor sehingga harga barang-barang impor meningkat karena nilai mata uang kita dibanding Dolar AS dan berbagai mata uang asing lainnya melorot.

Pengguna barang impor harus membayar uang lebih besar untuk barang yang dibelinya, sedangkan sebagian dari barang yang diimpor Indonesia adalah barang modal, termasuk bahan baku, mesin pertanian, dan mesin-mesin untuk produksi manufaktur.

Di sisi lain, perusahaan juga harus membayar biaya produksi lainnya, seperti bunga pinjaman dan upah karyawan.

Editor : Dian Eko Prasetio

Tags :
BERITA TERKAIT