Baca Juga: 5 Jenis Usaha yang Paling Pas Buat Kamu yang Wibu
Tempe. Kita tahu salah satu bahan utama adalah kedelai yang merupakan bahan baku impor. Bila rupiah melemah, harga kedelai pun ikut naik.
Kalau sudah begitu, tidak mungkin produsen menjual barangnya sama seperti sebelumnya ketika rupiah tidak melemah.
Artinya, produsen harus mejual produknya dengan harga yang lebih mahal. Sebab, ongkos produksinya meningkat. Kalau dia jual harga produknya tetap sama, kerugian pun terjadi.
Baca Juga: Uang Kertas Raja Charles III akan Diedarkan Pertengahan 2024
Lalu, apakah tidak sebaiknya produsen menjual harga produknya tetap sama seperti sebelumnya dengan cara mengurangi komposisi dari bahan baku impornya itu? Sepertinya sulit karena akan mengurangi kualitasnya.
Maka, jalan yang terbaik adalah dengan menaikkan harga jual produknya agar tetap untung dan menjaga pangsa pasarnya.
Konsumen akan membeli produk-produk itu dengan harga yang lebih mahal dari biasanya. Dengan mahalnya barang-barang tersebut terutama untuk barang konsumsi, maka akan memicu inflasi tinggi.
Pesanan Para Eksportir Menyusut
Dengan pelemahan rupiah, maka para eksportir yang sebelumnya kebanjiran order dari luar negeri, bisa-bisa menyusut. Tentu tidak semua eksportir, tapi khusus ekspotir yang produknya masih bergantung pada bahan baku impor.
Seperti ulasan sebelumnya, karena rupiah melemah, maka harga jual produk menjadi mahal, tidak hanya di dalam negeri, tapi juga harga jual di luar negeri tak lagi kompetif.
Editor : Dian Eko Prasetio