LABVIRAL

Yuks Mengenal Stagflasi Ekonomi Yang Bikin Negara Internasional Ketar-Ketir

Illustrasi Stagflasi (Sumber : Pixabay)

5. Resesi

Adapun resesi adalah memburuknya kondisi ekonomi negara dan ini terlihat dari sejumlah gejala, seperti angka pengangguran meningkat, negatifnya Produk Domestik Bruto (PDB), serta pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Selain itu, harga barang dan jasa terus meningkat serta nilai tukar Rupiah kian melemah. Hal ini disebabkan dari paniknya investor sebagai imbas dari pergolakan resesi secara keseluruhan.

Resesi ekonomi ditandai dengan melemahnya daya beli masyarakat akibat kesulitan finansial. Guncangan ekonomi ini terjadi ketika aktivitas ekonomi mengalami penurunan signifikan dan stagnan dalam waktu lama—bisa berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Kondisi ini tak ayal menimbulkan dampak ketidaksejahteraan dalam kehidupan masyarakat.

Di tahun 2020 lalu, dunia serempak mengalami resesi akibat pandemi Covid-19. Hal ini terus berlanjut karena terjadi secara beruntun sehingga lapangan pekerjaan pun berkurang. Dampak lainnya ialah tak sedikit jumlah pegawai yang terus dirumahkan berbagai perusahaan.

6. Reflasi

Reflasi adalah gabungan dari istilah resesi dan inflasi. Sejumlah ahli ekonomi menyebutkan, reflasi terjadi jika resesi dan inflasi berada di tingkat yang tinggi.

Sementara itu, Perry Warjiyo selaku Gubernur BI (Bank Indonesia) mengungkapkan, ancaman reflasi dan stagflasi bagi Indonesia di tahun 2023 kini tengah mengintai. Dilansir dari berbagai media, Perry Warjiyo telah mengungkapkan hal ini dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI pada Senin (21/11/2022).

Gubernur BI menyebutkan, turunnya pertumbuhan ekonomi global dan ada risiko resesi di sejumlah negara merupakan ciri pertama dari reflasi. Menurut perkiraan BI, pertumbuhan ekonomi Indonesia  tahun ini akan melambat menjadi 4,37%, sedangkan pertumbuhan global hanya 2,6% hingga 2%.

Perry Warjiyo juga mengatakan, kemungkinan resesi Eropa dan Amerika akan semakin meningkat, “Tahun ini (2023) yang terburuk, karena ini memang berkaitan dengan geopolitik, fragmentasi politik, ekonomi dan investasi, pertumbuhan melambat,” demikian ujarnya.

Ulasan Lebih Dalam Mengenai Stagflasi

Seperti dibahas sebelumnya, rantai peristiwa masalah ekonomi yang berkesinambungan di atas menjadi pemicu terciptanya kondisi stagflasi. Sederhananya, stagflasi ialah keadaan ekonomi di mana angka pengangguran meningkat yang terjadi bersamaan dengan naiknya berbagai harga. 

Ini berarti, kondisi ekonomi yang melemah serta stagnasi ekonomi merupakan salah satu faktor penyebabnya. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, inflasi alias kenaikan harga pun terjadi secara serempak dan sekaligus, pada saat yang bersamaan dengan stagflasi. 

Editor : Dian Eko Prasetio

Tags :
BERITA TERKAIT