Rumah adat Sumatera pertama datang dari Aceh rumah Krong Bade yang secara arsitektur berbentuk memanjang dari timur ke barat dengan ukuran persegi panjang.
Rumah yang berbentuk panggung dibangun dengan lantai tiga meter di atas permukaan tanah. keseluruhan bangunan terbuat dari kayu kecuali atap yang terbuat dari bahan daun rubia atau daun enau yang dianyam.
Secara fungsi rumah Krong Bada digunakan sebagai dua hal, ruang depan difungsikan sebagai ruang tamu dan beristirahat santai keluarga, ruang belakang sebagai ruang privat dengan ditandai lantai yang lebih tinggi dari ruang utama, dan ruang belakang sebagai dapur dan tempat bercengkrama.
Baca Juga: Outline Skripsi: Panduan Menyusun Kerangka Skripsi yang Efektif, Kamu Tidak Perlu Bingung Lagi
Rumah adat ini tidak boleh dibangun secara sembarangan karena ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, harus ada gentong air yang disediakan di depan rumah. Kedua, anak tangga harus berjumlah ganjil sebagai simbol relijiutas masyarakat Aceh.
Ketiga, bahan yang digunakan berasal dari alam sebagai bentuk kedekatan masyarakat Aceh terhadap kelestarian alam. Bahkan pembangunananya juga harus dilakukan dengan sejumlah konsultasi demi menentukan hari baik.
2. Rumah Bolon dari Sumatera Utara
Rumah Bolon Sumatera Utara
Rumah Bolon merupakan rumah adat yang berasal dari Sumatera Utara yang telah diwariskan oleh para leluhur dari ratusan tahun lalu.
Awalnya Rumah Bolon diperuntukkan bagi 13 raja yang tersebar di seluruh wilayah Sumatera Utara. Raja-raja tersebut antara lain Raja Ranjinman, Raja Nagaraja, Raja Batiran, Raja Bakkaraja, Raja Baringin, Raja Bonabatu, Raja Rajaulan, Raja Atian, Raja Hormabulan, Raja Raondop, Raja Rahalim, Raja Karel Tanjung, dan Raja Mogam.
Baca Juga: Begini Cara untuk Backup dan Restore WhatsApp dengan Mudah di Google Drive
Editor : Yusuf Tirtayasa