Menurut laporan Reuters, terdapat sekitar 3.069 penyintas stroke dalam sebuah studi, sebanyak 1.475 atau 48 persen, adalah perokok yang masih aktif dan sekitar sembilan persen adalah mantan perokok.
Dari jumlah tersebut, di antara perokok yang masih aktif, sekitar 908 orang atau 62 persen, berhasil berhenti dalam beberapa bulan setelah mereka terserang stroke.
Baca Juga: 5 Rokok Termahal di Indonesia, Ada yang Capai 1 Jutaan Gaes
Baca Juga: 5 Rekomendasi Harga Rokok Murah Ternama di Bawah Rp20 Ribu, Dompet Tipis Kuy Simak!
Para perokok memiliki risiko lebih tinggi mengalami serangan stroke kedua dibandingkan orang yang tidak pernah merokok sama sekali, meski mereka berhasil berhenti setelah serangan stroke pertama.
Namun, para perokok yang berhenti merokok setelah serangan stroke pertama memiliki risiko 29 persen lebih rendah terkena serangan kedua daripada mereka yang tetap merokok.
Oleh karena itu, mengurangi merokok sangat bisa mengurangi risiko terserang stroke kedua.***
Editor : Efendi AW